Tradisi Naheik Pamau di Jambi yang Kaya Akan Makna, Baik dari Segi Spiritual hingga Sosial
Tradisi Naheik Pamau di Jambi merupakan tradisi yang kaya akan makna, baik dari segi spiritual, sosial, maupun ekologis.--dokumen/rakyatbengkulu.com
Sekaligus sebagai bentuk penghormatan terhadap alam yang telah memberikan kehidupan.
Secara filosofis, tradisi ini mencerminkan hubungan yang harmonis antara manusia dengan alam.
Serta penghormatan terhadap leluhur yang diyakini turut menjaga kelestarian alam.
BACA JUGA:Mitos dan Fakta Shio 2025 di Tahun Ular Kayu: Menghadapi Ramalan dengan Bijak
BACA JUGA:Hindari Risiko Berdasarkan Shio Kamu di Tahun Ular Kayu 2025
3. Proses Pelaksanaan
Tradisi ini biasanya dilaksanakan setelah musim panen tiba, dan melibatkan seluruh masyarakat desa.
Berikut adalah tahapan-tahapan utama dalam tradisi Naheik Pamau:
- Persiapan Awal: Masyarakat terlebih dahulu berkumpul untuk membicarakan persiapan, termasuk makanan, minuman, dan persembahan yang akan dibawa.
Hasil panen seperti padi, sayuran, buah-buahan, dan hasil kebun lainnya biasanya dijadikan simbol persembahan.
BACA JUGA:Tips untuk Para Anak Rantau Agar Bisa Beradaptasi di Lingkungan yang Baru
BACA JUGA:Desa di Kabupaten Way Kanan dan Pesawaran Terima Dana Insentif Desa Tahun 2024: Rincian Lengkap
- Pawai atau Arak-arakan: Masyarakat kemudian membawa hasil panen mereka dengan cara diarak menuju tempat yang telah ditentukan.
Biasanya, perjalanan ini dilakukan dengan berjalan kaki, sebagai simbol perjalanan kehidupan dan perjuangan masyarakat dalam mengolah alam.
- Upacara Adat: Setibanya di lokasi, tokoh adat atau tetua desa akan memimpin upacara syukur yang mencakup pembacaan doa serta ungkapan rasa terima kasih kepada leluhur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber