Polres Rejang Lebong dan Pemkab Sita Belasan Jerigen Miras Lokal dan Pabrikan di Operasi Pekat

Setelah pendataan dan penyitaan barang bukti, Kapolres memerintahkan untuk menumpahkan stok tuak yang tersisa serta memeriksa kelengkapan surat kendaraan pengunjung.

Pada kedai kedua milik LA di pinggir Danau Bermanei, tindakan serupa dilakukan.

BACA JUGA:Kenali Tanda-Tanda Kecemasan Sosial di Zaman Digital dan Cara Mengatasinya

BACA JUGA:Fitur Kirim Barang BRImo Mudahkan UMKM

Tim menumpahkan seluruh stok tuak, termasuk yang sedang dikonsumsi pengunjung.

Kapolres juga menginstruksikan pemeriksaan terhadap kendaraan pengunjung, dan beberapa sepeda motor tanpa surat lengkap dibawa ke Polres untuk tindak lanjut.

Hasilnya, tim berhasil mengamankan 11 jerigen tuak dan berbagai miras pabrikan dengan kadar alkohol tinggi, seperti anggur merah, anggur putih, kawa kawa, exotic, ice land, ameraja, singaraja, guinness, dan Newport.

Pada sesi kedua, tim menyasar tiga pabrik mini arak Bali di Desa Watas Marga.

BACA JUGA:BSCE BRI 2024, Ajang Pegawai BRI Tingkatkan Layanan ke Nasabah

BACA JUGA:Mengenal Quarter-Life Crisis dan Cara Ampuh Menghadapinya

Di pabrik pertama milik MD, beberapa jerigen arak Bali disita.

Sementara di pabrik OG dan WY, Kapolres memutuskan untuk merusak alat penyulingan agar produksi arak Bali tidak berlanjut.

“Selain melakukan penindakan tegas dengan menyita miras dan merusak alat produksi, kita juga menerapkan pendekatan persuasif kepada para pemilik usaha arak Bali. Kita memberikan imbauan agar mereka berhenti memproduksi arak dan beralih ke usaha yang lebih baik dan tidak melanggar hukum,” jelas Kapolres.

Ia berharap operasi ini akan menekan dampak negatif miras ilegal di masyarakat, terutama terkait gangguan ketertiban dan potensi peningkatan tindak kriminal.

BACA JUGA:Agen BRILink: Solusi Perbankan Mudah di Era Digital

Sumber: