Program Pendamping Berobat, Dinsos Bengkulu Utara Tingkatkan Bantuan untuk Warga Miskin Dirawat di RS

RAKYATBENGKULU.COM - Program pendamping berobat Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bengkulu Utara bertujuan meningkatkan bantuan untuk warga miskin yang dirawat di Rumah Sakit sebagai komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat kurang mampu. 

Tahun ini, Dinsos Bengkulu Utara menganggarkan dana yang lebih besar untuk program bantuan pendamping berobat bagi peserta BPJS Penerima Biaya Iuran (PBI).

Jika pada tahun lalu dana yang disiapkan hanya sebesar Rp300 juta, kini jumlah tersebut meningkat tajam menjadi Rp800 juta.

Kepala Dinas Sosial Bengkulu Utara, Agus Sudrajad, SKM, MM, menjelaskan bahwa program ini bertujuan membantu masyarakat kurang mampu yang membutuhkan pendampingan selama perawatan di rumah sakit.

BACA JUGA:Program Gizi Gratis Seluma: PAUD Dapat, SD dan SMP Masih Menunggu

BACA JUGA:Hari ini, Pendaftaran Tes PPPK Tahap II Pemda Bengkulu Utara Ditutup! Ini Hal yang Perlu Diketahui Pelamar 

Pada tahun lalu, sebanyak 160 warga menerima bantuan ini.

Mereka terdiri dari 26 pasien yang harus dirujuk ke rumah sakit di luar Provinsi Bengkulu dan 134 pasien yang dirawat di rumah sakit daerah atau rumah sakit di Kota Bengkulu.

"Tahun ini, kami menargetkan bisa memberikan bantuan pada setidaknya 500 warga kurang mampu yang dirawat di rumah sakit. Bahkan, jumlah ini bisa lebih besar lagi jika nantinya ada penambahan dana dalam APBD Perubahan," ujar Agus Sudrajad.

Bantuan ini khusus diberikan kepada masyarakat yang terdaftar sebagai penerima BPJS PBI, yang berarti mereka adalah masyarakat dengan kondisi ekonomi terbatas. 

Program ini sangat bermanfaat karena membantu meringankan beban keluarga pasien yang harus mendampingi selama perawatan di rumah sakit.

BACA JUGA:Meninggalkan Toxic Relationship di Tahun Baru, Langkah Awal untuk Hidup Bahagia

BACA JUGA:DPMD Mukomuko Dorong Desa Segera Tetapkan RAPBDes untuk Kelancaran Pembangunan

Pasalnya, selama pasien dirawat, keluarga atau pendamping pasien tidak dapat bekerja dan kehilangan penghasilan.

Sumber: