HONDA

Kasus DBD di Seluma Capai 358, Upaya Pencegahan Terus Ditingkatkan

Kasus DBD di Seluma Capai 358, Upaya Pencegahan Terus Ditingkatkan

3 puskesmas dengan jumlah kasus tertinggi adalah Puskesmas Pajar Bulan dengan 76 kasus, Puskesmas Kembang Mumpo 74 kasus, dan Puskesmas Talang Tinggi 60 kasus.--Dok/KORANRBID

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Sepanjang Januari hingga Desember 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Seluma mengalami peningkatan yang signifikan. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, tercatat sebanyak 358 kasus yang tersebar di berbagai wilayah.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Seluma, Rudi Syawaludin, S.Sos., didampingi Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Mazda, S.KM., M.Ling., menyebutkan bahwa tiga puskesmas dengan jumlah kasus tertinggi adalah Puskesmas Pajar Bulan dengan 76 kasus, Puskesmas Kembang Mumpo 74 kasus, dan Puskesmas Talang Tinggi 60 kasus.

BACA JUGA:61 Pelamar Gugur, Hasil Seleksi Administrasi PPPK Kaur Gelombang II Diumumkan Paling Lambat 18 Februari

BACA JUGA:9 Proyek Strategis Dinas PUPR Kaur Masuk Tender Maret, Ini Rinciannya!

“Total kasus ada 358 warga suspect DBD, paling banyak di Puskesmas Kembang Mumpo, Puskesmas Pajar Bulan, dan Puskesmas Talang Tinggi, semuanya di atas 60 kasus, sedangkan puskesmas lainnya di bawah 40 kasus,” jelas Mazda, dikutip dari KORANRB.ID.

Sementara itu, enam puskesmas lainnya berhasil mencatatkan nol kasus DBD selama tahun 2024, yakni Puskesmas Dusun Tengah, Puskesmas Puguk, Puskesmas Penago II, Puskesmas Renah Gajah Mati, Puskesmas Gunung Kembang, dan Puskesmas Muara Maras.

“Alhamdulillah, meskipun di beberapa titik memang mengalami banyak kasus, namun ada enam puskesmas yang diketahui nol kasus DBD pada tahun 2024. Diharapkan pada tahun ini akan lebih banyak puskesmas yang nihil kasus DBD,” ungkap Mazda.

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Tengah Pangkas Anggaran Besar-Besaran, Perjalanan Dinas Dipotong 50 Persen

BACA JUGA:Perpustakaan Desa di Rejang Lebong Bertransformasi, Warga Kini Bisa Belajar dan Berdaya

Mazda menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD di awal tahun 2024 dipicu oleh musim pancaroba yang melanda Kabupaten Seluma. 

Selain itu, rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi faktor utama penyebaran nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.

Gejala awal DBD yang perlu diwaspadai meliputi demam tinggi selama tiga hari, munculnya ruam merah pada kulit, sakit kepala, serta nyeri pada otot dan tulang. 

Jika mengalami gejala ini, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: