Kenapa Fast Fashion Mulai Ditinggalkan? Saatnya Beralih ke Slow Fashion!

Fast fashion makin ditinggalkan karena dampaknya yang buruk--Freepik.com/freepik
RAKYATBENGKULU.COM - Dulu, belanja baju itu soal cari yang murah, trendy, dan gampang didapat.
Tapi sekarang, makin banyak orang yang mulai sadar kalau fast fashion punya dampak yang besar, terutama buat lingkungan.
Brand fast fashion terus bikin koleksi baru dalam waktu singkat, bahan yang dipakai sering kali nggak berkualitas, dan yang lebih parah, limbah tekstilnya numpuk di mana-mana.
Sekarang, tren mulai berubah. Banyak orang pindah ke slow fashion, yaitu cara belanja yang lebih bijak, berkualitas, dan nggak bikin lingkungan makin rusak.
BACA JUGA:Kenapa Generasi Z Sering Dibilang Picky dalam Bekerja? Ini Alasannya!
BACA JUGA:Kenapa Kita Sering Suka Sama Orang yang Gak Suka Balik? Ini Penjelasan Psikologinya
Ini Alasan Kenapa Fast Fashion Mulai Ditinggalkan:
1. Limbah Tekstil yang Nggak Terkontrol
Fast fashion bikin baju dalam jumlah besar dan cepat. Karena produksi yang kebut-kebutan, banyak barang yang akhirnya nggak laku dan berakhir di tempat sampah.
Ditambah lagi, bahan yang dipakai sering kali nggak ramah lingkungan, seperti polyester yang butuh waktu lama buat terurai.
2. Dampak Buruk buat Pekerja
Banyak brand fast fashion pakai tenaga kerja murah di negara berkembang.
Mereka kerja dengan gaji minim, jam kerja panjang, dan kondisi yang nggak manusiawi.
Makin banyak orang yang sadar soal ini dan memilih brand yang lebih menghargai pekerjanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: