HONDA

Warga Rejang Lebong Diimbau Waspadai Lonjakan Kasus DBD Pasca-Lebaran, Dinkes Lakukan Pemantauan Intensif

Warga Rejang Lebong Diimbau Waspadai Lonjakan Kasus DBD Pasca-Lebaran, Dinkes Lakukan Pemantauan Intensif

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Dhendi Novianto Saputra S.KM--Badri/rakyatbengkulu.com

Hingga saat ini, sudah tercatat sebanyak 66 kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong, dengan laporan yang datang dari 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.

"Jumlah kasus ini diperkirakan akan terus meningkat seiring berjalannya waktu, mengingat cuaca yang masih mendukung penyebaran nyamuk," ungkap Dhendi.

Pihak Dinas Kesehatan juga mengingatkan bahwa kasus DBD bisa terus berkembang, terutama menjelang akhir tahun 2025, mengingat tren penyakit ini yang biasa meningkat pada periode tersebut.

Sebagai gambaran, pada tahun 2024, Kabupaten Rejang Lebong mengalami lonjakan kasus DBD yang signifikan, dengan 435 orang terinfeksi virus tersebut. 

BACA JUGA:Pelipatan dan Sortir Surat Suara PSU Bengkulu Selatan Dimulai, 95 Persen Kondisi Baik

BACA JUGA:Pamit Pergi Keluar Rumah, Warga Mukomuko Hilang Misterius, Motor Ditemukan Tak Bertuan di Tepi Sungai

Bahkan, dari jumlah tersebut, tiga orang dilaporkan meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan oleh DBD. 

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berharap agar kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan pencegahan dapat menurunkan angka kasus DBD yang lebih tinggi di masa depan.

Pihak Dinas Kesehatan juga mengajak semua elemen masyarakat, baik warga biasa, tokoh masyarakat, hingga aparatur desa dan kecamatan untuk bekerja sama dalam mengatasi masalah DBD ini.

"Mencegah lebih baik daripada mengobati, jadi kami berharap seluruh warga Rejang Lebong bisa turut serta dalam gerakan pencegahan dan tidak menunggu sampai kasus meningkat tajam," demikian Dhendi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: