Sawah Terendam Bikin Petani Merugi, Pemkab Bengkulu Utara Siapkan Bantuan dan Bronjong Pengaman

Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (TPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, SP--Dok/KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Hujan deras yang mengguyur wilayah Bengkulu Utara dalam beberapa hari terakhir menyebabkan debit air sungai meningkat drastis hingga meluap ke lahan pertanian milik warga.
Akibatnya, sedikitnya 70 hektare sawah di Desa Gunung Agung dan Desa Karang Anyar II, Kecamatan Arga Makmur, terendam banjir dan mengalami kerusakan parah.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Bengkulu Utara, Abdul Hadi, SP, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim ke lokasi terdampak untuk melakukan pengecekan langsung terhadap kondisi sawah petani.
“Para petani benar-benar mengalami kerugian, dan sesuai dengan arahan Pak Bupati, kita akan mengambil langkah penanganan,” terangnya.
BACA JUGA:Gubernur Dedi Mulyadi Desak Pencabutan Izin dan Gelar Oknum Dokter Pelecehan Seksual di Garut
Ia menambahkan, sebagian besar sawah yang terendam tersebut baru saja memasuki masa tanam dan petani baru melakukan pemupukan.
Hal ini tentu memperbesar kerugian yang dialami petani karena seluruh proses awal tanam berisiko gagal total.
Sebagai langkah tanggap darurat, Dinas TPHP telah berkoordinasi dengan kelompok tani setempat dan merencanakan bantuan berupa pemasangan bronjong atau penahan air untuk mengantisipasi banjir susulan.
“Kita sudah berkoordinasi dengan kelompok tani, kita akan membantu bronjong dan kelompok tani akan bergotong royong memasang bronjong tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA:BKDPSDM Kaur Rampungkan Berkas CASN, Pengajuan NIP Ditargetkan Awal Mei
BACA JUGA:HUT ke-22 Undang Sheila on 7 atau Seremoni Sederhana? Bupati Seluma Hadapi Pilihan Sulit
Selain itu, Dinas TPHP juga akan mengkaji kemungkinan pengajuan bantuan bibit dan pupuk gratis bagi petani terdampak, guna meringankan beban dan mendorong petani untuk tetap melanjutkan proses tanam ulang.
Abdul Hadi menegaskan bahwa upaya pemulihan ini juga merupakan bagian dari strategi untuk menjaga stabilitas produksi pangan lokal, khususnya komoditas beras di Bengkulu Utara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: