Terisolasi di Tengah Laut: Enggano Krisis BBM dan Listrik, Ekonomi Warga Lumpuh

Camat Enggano Susanto--Dok/KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM – Warga Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, kembali menghadapi krisis akibat akses transportasi laut yang terputus.
Pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu membuat kapal besar tak dapat berlayar, berdampak langsung pada suplai logistik ke wilayah paling terluar di Bengkulu itu.
Tidak hanya terisolasi secara fisik, Enggano kini dihadapkan pada krisis bahan bakar minyak (BBM) dan pembatasan pasokan listrik.
Kondisi ini makin memperparah kehidupan masyarakat yang bergantung pada pasokan dari luar pulau.
BACA JUGA:Tempo Sehari, Polsek Teluk Segara Ungkap Kasus Pengeroyokan dan Penganiayaan Berat
BACA JUGA:Empat Pelaku Narkoba Diciduk di Bengkulu, Polisi Amankan Ratusan Gram Ganja dan Bibit Siap Tanam
Camat Enggano, Susanto, menjelaskan bahwa stok pangan memang masih relatif aman berkat kiriman dari Pemkab Bengkulu Utara melalui program Gerakan Pangan Nasional.
“Untuk pangan memang ketersediaannya masih aman, bisa mencukupi kebutuhan masyarakat hingga tiga bulan ke depan,” ujarnya.
Namun, persoalan utama saat ini adalah kelangkaan BBM.
Tidak hanya untuk keperluan rumah tangga dan kendaraan, BBM juga sangat dibutuhkan untuk operasional pembangkit listrik PLN di pulau tersebut.
BACA JUGA:Gugat Hasil PSU Bengkulu Selatan ke MK, Paslon 02 Ungkap Dugaan Hoaks dan Rekayasa Penangkapan
BACA JUGA:Torehan Gemilang, Tri Brata Raflesia FC Tembus 32 Besar Liga 4 Nasional
“Ini sangat mengkhawatirkan. Kapal pengangkut BBM sudah lama tidak bisa masuk ke Enggano. Dampaknya sangat dirasakan, termasuk untuk kendaraan anak-anak sekolah,” kata Susanto.
Kondisi ini juga berdampak pada sektor ekonomi masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: