Banjir Rendam 25 Hektare Sawah di Rejang Lebong, Petani Terancam Gagal Panen
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANGLEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu dalam beberapa pekan terakhir telah menyebabkan banjir yang merendam lahan pertanian, terutama di Kecamatan Bermani Ulu.
Banjir ini berdampak pada sekitar 25 hektare sawah yang baru ditanami padi, dengan 1,5 hektare di antaranya mengalami kerusakan parah yang mengharuskan petani untuk menanam ulang.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Rejang Lebong, Ir. Amrul Eby, menjelaskan bahwa hujan deras yang terus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan Sungai Air Pikat meluap, mengakibatkan air menggenangi area persawahan di beberapa desa, seperti Desa Tebat Pulau, Desa Air Pikat, dan Desa Tebat Tenong Dalam.
"Dari hasil pendataan di lapangan, sekitar 25 hektare sawah terdampak banjir. Sebagian besar hanya terendam air, namun 1,5 hektare di antaranya mengalami kerusakan total karena hanyut terbawa arus banjir," ungkap Amrul Eby pada Senin 10 Maret 2025 kemarin.
BACA JUGA:Suryatati Resmi Daftar ke KPU, Siap Gantikan Gusnan Mulyadi di PSU Kabupaten Bengkulu Selatan
Amrul juga menyebutkan bahwa sawah yang terdampak dikelola oleh 44 kelompok tani dengan usia tanaman padi yang bervariasi antara 14 hingga 30 hari.
Meskipun sebagian besar tanaman masih bisa diselamatkan, namun para petani yang sawahnya rusak berat terpaksa melakukan penanaman ulang.
Sebagai upaya respons cepat, Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Rejang Lebong akan memberikan bantuan benih padi serta dukungan lainnya untuk meringankan beban petani.
Pihaknya juga mengimbau agar pemerintah desa dan kelurahan segera melaporkan jika ada lahan pertanian atau perkebunan yang terdampak banjir atau longsor, sehingga bantuan dapat segera disalurkan.
"Saat ini, area pertanian yang terdampak baru terpantau di Kecamatan Bermani Ulu. Namun, kami terus melakukan pemantauan untuk memastikan wilayah lain tidak mengalami hal serupa. Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang masih mungkin terjadi," kata Amrul.
BACA JUGA:Polisi Kerahkan 100 Personil Gabungan untuk Amankan Pendaftaran Bakal Calon Bupati Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Pola Makan Bergizi: Jenis Asupan untuk Menambah Berat Badan Janin Secara Sehat
Banjir yang merendam sawah petani di Rejang Lebong ini menjadi pukulan berat bagi mereka yang baru saja memulai masa tanam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


