Seperti dengan mengatakan “ada apa nak?” atau “kamu mau apa?” dan tunggu reaksinya.
Namun, jika usia anak sudah cukup besar untuk diberi pengertian, cobalah untuk memberitahunya jika orangtuanya sedang memerlukan waktu berdua saja.
Dan minta anak untuk keluar dari kamar terlebih dahulu, dengan mengatakan kamu akan menyusulnya sebentar lagi.
2. Bertanya kepada anak
Jika kamu merasa sudah lebih tenang, kamu perlu bertanya kepada anak mengenai situasi yang ia lihat sebelumnya.
BACA JUGA:Jangan Memaksa Anak, Ini 5 Tips Membuat Anak Suka Makan Sayur dan Buah
Berilah pertanyaan kepada anak dengan kalimat yang sangat sederhana.
Misalnya, “Saat masuk kamar tadi, kamu lihat apa nak? atau “saat ini apa yang sedang kamu pikirkan nak?”.
Walau mungkin akan terasa memalukan, tapi hal ini penting sekali untuk dilakukan.
Tujuannya agar kamu mengetahui sejauh mana pemahaman anak akan situasi tersebut.
Serta mengetahui informasi apa yang perlu disampaikan kepada anak.
BACA JUGA:Keseruan Berburu Durian, Dapatkan 5 Manfaat Durian untuk Anak yang Perlu Diketahui
3. Beri pengertian pada anak
Setelah anak diberi pertanyaan, setiap anak mungkin saja memberi jawaban yang berbeda, tergantung pada usia dan pengetahuannya.
Oleh sebab itu, kamu perlu memberi pengertian kepada anak sesuai dengan usia dan jawaban yang ia berikan.
Sebagai contoh, anak yang masih sangat kecil kemungkinan hanya akan memberi jawaban berdasarkan hal yang ia lihat saja.