Daging Bangkai Diduga Beredar di Pasaran, Distan: Cek Warna dan Tekstur Sebelum Membeli
Aktivitas jual beli daging sapi di pasar Bengkulu Selatan--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap wabah penyakit hewan yang menyerang ternak, isu peredaran daging bangkai kini menghantui pasar-pasar tradisional di Bengkulu Selatan.
Warga diminta tidak panik, namun tetap waspada saat membeli daging sapi untuk konsumsi rumah tangga.
Keresahan masyarakat semakin meningkat seiring munculnya kabar adanya pedagang nakal yang diduga menjual daging dari sapi mati mendadak (bangkai), demi menekan kerugian akibat ternak yang terkena penyakit.
Dugaan ini diperkuat dengan kejadian beberapa hari terakhir di mana ternak seperti sapi dan kerbau mengalami kematian tiba-tiba.
BACA JUGA:232 Kerbau Mati, Mukomuko Dilanda Wabah Ngorok yang Makin Meluas
BACA JUGA:Warga Bengkulu Makin Kritis, Aduan Pangan dan Kosmetika Meningkat Tajam
Menanggapi situasi ini, Dinas Pertanian (Distan) Bengkulu Selatan segera turun tangan untuk memberikan penjelasan dan edukasi.
Kepala Dinas Pertanian Bengkulu Selatan, Sakimin, menekankan bahwa warga perlu mengenali tanda-tanda daging sapi yang tidak layak konsumsi.
“Ada keresahan masyarakat akan dugaan adanya daging sapi bangkai yang dijual. Namun jika ada, daging sapi tersebut dapat dikenali dengan ciri-cirinya, yaitu berwarna lebih gelap dan terdapat cairan saat daging dipotong,” terang Sakimin.
Menurutnya, daging yang berasal dari sapi mati sebelum disembelih umumnya memiliki warna yang lebih gelap, tekstur yang lembek, dan terkadang mengeluarkan bau tidak sedap.
Penawaran daging semacam ini sering kali disamarkan dengan harga murah yang menggiurkan.
BACA JUGA:Tugu Camkoha Bakal Hadir di Pantai Panjang, Ikon Baru Kota Bengkulu
“Jika daging sapi berwarna gelap dan lembek, itu bisa dipastikan berasal dari sapi yang mati sebelum disembelih. Apalagi jika dijual di bawah harga pasar, tentu patut dicurigai,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


