HONDA

Jebol Juga, PMK Masuk ke Mukomuko

Jebol Juga, PMK Masuk ke Mukomuko

Tim kesehatan hewan Pemkab Mukomuko memeriksa kondisi ternak sapi. foto: Peri RB-Peri-rakyatbengkulu.disway.id

MUKOMUKO, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID – Upaya menggagalkan masuknya penyakit mulut dan kaki (PMK) terhadap hewan ternak di Mukomuko, berakhir sudah.

Kini Mukomuko harus fokus, mencegah PMK tersebut meluas di Mukomuko. Ini setelah tiga ekor hewan ternak di Mukomuko, hasil uji laboratorium (Lab) dinyatakan positif terkena PMK. Semuanya berlokasi di Kecamatan Penarik.

 “Ada dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Berdasarkan informasi melalui WhatsApp yang kita terima, dinyatakan positif,” kata Kepala Dinas Petanian Mukomuko, Apriansyah, ST, MT, Senin (27/6).

BACA JUGA: Kasus PMK Semakin Meluas

 Namun pihaknya belum menerima lembar bukti hasil uji laboratorium tersebut. Meskipun tidak menampik, sebelumnya sampel air liur dari dua ekor sapi dan satu ekor kambing telah dikirim ke Bengkulu. Dilakukan identifikasi, setelah pemeriksaan dilakukan petugas kalau ternak tersebut menunjukkan gejala PMK.

 Ditegaskan Apriansyah bahwa upaya antisipasi telah dilakukan. Bahkan sudah diupayakan sebelum sampel dikirim ke Bengkulu. Ia meminta masyarakat untuk tidak panik dengan ditemukan ternak terinfeksi PMK di Mukomuko.

 “Kondisi ini tidak harus membuat masyarakat panik. Karena ditemukan baru di satu lokasi di wilayah desa di Kecamatan Penarik. Jadi kami sudah lakukan penanganan, bahkan sebelum kita mengirim sampel,” terang Apriansyah.

BACA JUGA: PPDB Mukomuko: 409 Siswa Tak Tertampung

 Diantaranya, ketiga ekor ternak itu telah dilakukan karantina. Kemudian diupayakan pengobatan. Selain itu, memberikan edukasi terhadap pemilik ternak dan masyarakat sekitar. Serta menerjunkan tim kesehatan dari puskeswan untuk melakukan pemantauan dan pendampingan.

 “Bahwa penyakit itu tidak harus membuat kita takut. Karena yang baru kita lihat itu baru ciri-ciri atau potensi-potensi PMK. Walaupun hasil lab belum keluar, kami sudah lakukan penanganan dan antisipasi,” ucapnya.

 Kini pihaknya memperkuat tim, berkoordinasi dengan sejumlah dokter hewan yang ada. Melakukan antisipasi, bahkan melakukan mitigasi terhadap potensi-potensi yang akan muncul PMK. Kemudian pos cek poin makin diperketat, serta mengawasi secara ketat seluruh ternak yang  sudah masuk dan sudah ada di Mukomuko.

BACA JUGA: Dipecat, Eks Karyawan HKI Dimediasi, Namun Belum Ada Titik Temu

 Tidak hanya itu, juga dibentuk tim untuk pengawasan pelaksanaan pemotongan hewan di saat hari raya qurban. Kemudian memastikan hewan ternak yang baru masuk ke Mukomuko dari daerah luar harus dikarantina terlebih dahulu, hingga 14 hari kedepan sejak tiba di Mukomuko.

 “Karantina itu penting, supaya bisa dipantau perkembangan ada PMK atau tidak. Seluruh penyelenggara qurban kita harapkan untuk meminta petugas kesehatan hewan memeriksa ternak-ternak yang akan dipotong,” tandasnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: