Terimbas PMK, Penjualan Daging Sapi Turun
Tim kesehatan hewan Pemkab Mukomuko memeriksa kondisi ternak sapi. foto: Peri RB-Peri-rakyatbengkulu.disway.id
BENGKULU,RAKYATBENGKULU,DISWAY.ID- Penjualan daging sapi di Kota Bengkulu turun.
Disinyalir kondisi di atas, terkait maraknya informasi kasus Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Salah satu pedagang daging sapi Pasar Panorama Bengkulu, Andre memastikan daging sapi yang ia jual dalam kondisi baik dan layak dikonsumsi.
Namun, lanjutnya terkadang masyarakat yang sering mendengar berita kasus PMK menjadi takut membeli daging sapi.
BACA JUGA: Beri Rasa Nyaman Pada Masyarakat, Pemerintah Percepat Pengendalian PMK Jelang Idul Adha
Dampaknya, omzet para pedagang mengalami penurunan.
“Biasanya saya bisa menjual daging sapi 80 kg sampai 100 kg per hari.
Tapi beberapa minggu ini mulai adanya penurunan pembeli dari hari ke hari.
Sekitar tiga hari yang lalu, saya hanya bisa menjual sebanyak 40 kg sampai 50 kg saja per harinya.
BACA JUGA: Harga Kelapa Anjlok, Petani Fokus ke Kopra
Saya rasa, terjadinya penurunan pembeli ini mungkin saja bisa disebabkan oleh faktor lain.
Tapi tidak sedikit juga pembeli yang menanyakan mengenai wabah PMK ini,” ucap Andre, Senin (4/7).
Menurut Thamrin, pemilik peternakan sapi di Bumi Ayu Kecamatan Selebar, dengan perawatan yang tepat penyakit atau wabah PMK seperti ini sangat memungkinkan untuk ditanggulangi.
“Penyakit PMK menyerang dan menular pada hewan ternak seperti sapi, tak jarang penyakit ini menyebabkan kematian.
Jenis penyakit ini disebabkan dari virus tipe A yaitu Aphtaee Epizootecae.
Virus ini ditularkan ke hewan lewat kontak langsung antara hewan, sisa makanan atau melalui udara.
BACA JUGA: Berlakukan, Mobil 2.000 Cc ke Atas Dilarang Isi Pertalite
Tapi dengan perawatan yang baik, menjaga pola makan yang sehat dan selalu teratur untuk membersihkan kandang hewan ternak.
Saya rasa, penyakit seperti ini tidak akan menyerang dengan mudah,” ucap pemilik peternakan sapi Jatra Mandiri Jaya Bengkulu, Thamrin, (3/7). (CW4).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: