HONDA

Cegah PMK Meluas, Larang Jual Sapi ke Luar Kota

Cegah PMK Meluas,  Larang Jual Sapi ke Luar Kota

Tim dokter hewan Dinas Pertanian Benteng saat melakukan pengobatan terhadap sapi yang terpapar PMK. Foto:IST RB--

 

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.DISWAY.IDDinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, melokalisir  sebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Ini dilakukan, pascaempat sapi terserang PMK di Kota Bengkulu.

Salah satu upaya dilakukan, melarang penjualan sapi dari Kota Bengkulu ke wilayah tetangga.

Terkini, kondisi sapi tersebut dalam masa pengobatan.

Adapun 13 sapi lainnya dengan gejala yang sama, juga sedang diobati. 

BACA JUGA: 4 Ekor Sapi Positif PMK

Diketahui, 17 sapi itu milik satu peternak yang dibagi dalam tiga kandang berbeda.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bengkulu, Ir. Hauliantua Pohan sudah melarang peternak menjual sapinya.

Baik itu ke luar kota, maupun di dalam kota.

Ini dilakukan, guna  mencegah PMK menular ke sapi yang lain.

Jika khawatir sapinya mati, Pohan sudah meminta peternak  membawa sapinya ke Rumah Pemotongan Hewan (RPH).

Untuk disembelih, bagian organ sapi yang tidak terserang PMK dan bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan daging masyarakat.

BACA JUGA: Masih Tinggi, Kasus PMK Baru Terus Bermunculan

“Kami tidak memperbolehkan untuk dijual ke luar daerah.

Kami juga sudah menyampaikan dengan pemilik sapi tersebut jangan cemas.

Kami akan terus mengupayakan semaksimal mungkin untuk penyembuhan sapi tersebut,” katanya.

Selain itu juga, saat ini dilakukan pengetatan pengawasan sapi masuk ke Kota Bengkulu dari luar daerah.

Sapi yang boleh masuk hanya yang sudah diketahui pengawasannya.

Selain itu untuk ternak sapi rakyat dari luar daerah memang tidak boleh masuk ke kota.

“Untuk sementara ini kita memang ada pasokan dari Lampung.

Peternakan khusus penggemukan sapi.

Sapi di sana biasanya berasal dari Australia. Tiba di Indonesia langsung diantarkan ke peternakan Lampung.

Jika sudah besar, baru diangkut ke Bengkulu.

Jadi pengawasannya jelas. Sehingga selama penggemukan di Lampung tidak rentan terkena PMK.

Hanya sapi inilah yang boleh dimasukkan ke Bengkulu,” terangnya.

BACA JUGA: Antisipasi Penimbun, Isi BBM Satu Kali

Pohan  menambahkan  beberapa hari sebelum hari Raya Idul Adha, sudah ada pengawasan dan arahan terhadap hewan ternak yang masuk ke Bengkulu.

Terkait adanya 4 ekor sapi yang positif PMK, Pohon mengaku kecolongan.

Menurut informasi pemilik sapi yang terjangkit PMK, mereka mendatangkan satu ekor sapi dari peternak di Bengkulu Tengah.

Sapi ini lah yang diduga menularkan PMK.

Kalau melihat dari hari kejadian, sepertinya hal ini terjadi bersamaan dengan saat hewan kurban itu masuk,” tambahnya.

BACA JUGA: Mutasi Lagi, Ini Daftar 9 Kepsek Baru Bengkulu Utara

Selain itu mereka juga sudah berkoordinasi dengan dengan petugas lain di luar Kota Bengkulu.

Jika ada sapi yang terjangkit PMK, jangan sampai diberi izin untuk masuk.

“Jadi kalau ada ternak yang penyakitan jangan dikasih Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH),” terangnya. (cw1)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"