Umat Islam Dilarang Mengucapkan Selamat Natal? Ini Penjelasan Hukumnya
Umat Islam Dilarang Mengucapkan Selamat Natal? Ini Penjelasan Hukumya--
Ini bukan karena tidak menghormati agama lain, tetapi lebih terkait dengan prinsip-prinsip keyakinan Islam yang menekankan monotheisme.
Bagi sebagian umat Islam, Natal adalah perayaan keagamaan yang berkaitan dengan keyakinan Trinitas dalam agama Kristen.
Hal tersebut dijelaskan pada firman Allah subhanahu wa ta’ala di dalam surat al-Furqan ayat 72,
“Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan dirinya.” (Q.S. al-Furqan [25]: 72)
BACA JUGA:Asal Usul dan Kisah Pohon Natal, Tradisi Masyarakat Jerman Kuno, Mengingat Pendeta St. Boniface
Pada ayat tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala menjanjikan bagi orang yang tidak memberikan kesaksian palsu dengan martabat yang tinggi di surga.
Sedangkan, apabila seorang muslim mengucapkan selamat natal berarti dia telah memberikan kesaksian palsu dan membenarkan keyakinan umat Nasrani tentang hari Natal (kelahiran Yesus Kristus, salah satu Tuhannya umat Nasrani).
BACA JUGA:Perayaan Natal, Tidak Lengkap Tanpa Gingerbread Cookies dan Putri Salju, Bisa Jadi Ide Hampers
Konsekuensinya adalah ia tidak akan mendapatkan martabat yang tinggi di surga. Dengan demikian, mengucapkan selamat natal kepada umat kristiani tidak diperkenankan.
Namun, yang paling penting adalah larangan ini bukan bermaksud untuk menciptakan ketidakharmonisan antar agama, tetapi lebih karena penghormatan terhadap keyakinan masing-masing agama.
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk memelihara identitas keagamaan dan tidak terlibat dalam praktik-praktik agama lain yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
BACA JUGA:Berbeda! Ini Cara Perayaan Natal Kristen Katolik, Ortodoks, dan Protestan
Meskipun ada larangan mengucapkan selamat Natal secara langsung, umat Islam tetap dianjurkan untuk mempertahankan hubungan baik dengan tetangga, teman, dan rekan kerja non-Muslim.
Cara terbaik untuk memberikan selamat Natal adalah dengan menunjukkan sikap toleransi, penghormatan, dan kebersamaan.
Umat Islam dapat memberikan rasa empati pada hari perayaan umat non-muslim tersebut dengan memberikan suasana damai Natal tanpa harus merayakan aspek-aspek keagamaannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: