HONDA

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Ini Daftar 7 Bandara yang Ditutup Sementara

Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara, Ini Daftar 7 Bandara yang Ditutup Sementara

Ini daftar 7 bandara yang ditutup sementara akibat erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara.--ANTARA/Nancy L Tigauw

BACA JUGA:Longsor di Tebing STM Rejang Lebong Segera Diatasi.

7. Bandara Pogogul (WAFY) dengan nomor NOTAM: C0587/24 NOTAM, ditutup sejak 30 April pukul 15.28 WITA sampai dengan 1 Mei 2024 pukul 18.00 WITA.

"AirNav Indonesia akan terus memonitor dan bersinergi dengan seluruh stakeholder terkait untuk informasi ter-update dan dampak erupsi Gunung Ruang untuk keselamatan dan keamanan penerbangan," ucap Hermana.

Alat Pendeteksi Gempa Diharapkan Tak Terganggu

Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengharapkan alat pendeteksi gempa di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara dan sekitarnya tidak terganggu letusan Gunung Ruang sehingga bisa tetap melaporkan peringatan dini kebencanaan dengan cepat dan akurat.

BACA JUGA:2025, RSUD Rejang Lebong Berstatus Rumah Sakit Rujukan Regional

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa, guna menanggapi laporan adanya kerusakan pada salah satu stasiun seismik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) akibat letusan Gunung Ruang fase kedua dini hari tadi.

Informasi yang dihimpun BNPB, stasiun seismik untuk merekam berbagai aktivitas kegempaan gunung api yang rusak itu berada di pinggir pantai Pulau Ruang dan berjarak sekitar dua kilometer dari pusat kawah aktif.

“Letusan itu mengakibatkan alat dari PVMBG sempat dilaporkan off dan harus diinstal ulang, sehingga kami harapkan bisa kembali beroperasi seperti seharusnya,” kata dia.

BACA JUGA:Menunggak Pembayaran PDAM, Dampak Buruk pada Masyarakat! Begini Penjelasan Direktur

Selain itu, BNPB pun mengharapkan alat pendeteksi tsunami yang dioperasikan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Informasi Geospasial (BIG) juga bisa difungsikan secara maksimal.

Alat pendeteksi tsunami tersebut berada di pos pemantauan muka air laut yang tersebar di wilayah Kepulauan Sangihe, Bitung dan Kepulauan Siau Kabupaten Sitaro.

Hal demikian dikarenakan menurut dia, erupsi fase ke dua Gunung Ruang pada Selasa dini hari tadi menimbulkan guncangan dan jangkauan material vulkanik yang lebih luas mencapai radius tujuh kilometer dari kawah aktif sehingga dikhawatirkan dampaknya bisa lebih besar.

BACA JUGA:7 Tahun Berdiri, AMSI Terus Melahirkan Sejumlah Inovasi dan Perkuat Kolaborasi

“Oleh karena itu semuanya ini perlu disiapkan sehingga kita dapat meminimalisir dampak kerusakan seiring peningkatan aktivitas vulkanologi Gunung Ruang,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: