HONDA

Sekaten di Yogyakarta, Tradisi Budaya dan Keagamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekaten di Yogyakarta, Tradisi Budaya dan Keagamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Tradisi budaya dan keagamaan yang disebut dengan Sekaten merupakan tradisi di Yogyakarta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.--Instagram.com/Mataramroyalblood

Perayaan ini diadakan di Alun-Alun Utara, di depan Keraton Yogyakarta, serta di Alun-Alun Lor di Surakarta.

3. Rangkaian Acara Sekaten

Tradisi Sekaten berlangsung melalui beberapa prosesi:

- Gamelan Sekaten: Gamelan yang dimainkan secara khusus selama perayaan Sekaten adalah dua set gamelan kuno bernama Gamelan Kyai Guntur Madu dan Kyai Nogowilogo di Yogyakarta, serta Gamelan Kyai Sekatidi Surakarta. 

BACA JUGA:Mandi Rempah Tradisional vs Modern: Pilih Mana yang Cocok untuk Wanita?

BACA JUGA:Sejarah dan Asal Usul Tradisi Panjat Pinang pada 17 Agustus

Gamelan ini dimainkan di Masjid Agung selama rangkaian acara berlangsung.

Yang dianggap sebagai cara untuk menarik perhatian masyarakat agar mendengarkan ceramah keagamaan.

- Upacara Miyos Gongso: Upacara ini merupakan prosesi pembukaan Sekaten dengan membawa gamelan dari Keraton menuju Masjid Agung. 

Setelah dibunyikan, gamelan akan dimainkan selama seminggu penuh.

BACA JUGA:8 Jenis Makanan Fermentasi Tradisional Indonesia yang Populer, Termasuk dari Bengkulu

BACA JUGA:Tradisi Rampogan Macan Jadi Penyebab Punahnya Harimau Jawa

- Grebeg Maulud: Puncak acara Sekaten adalah Grebeg Maulud, di mana hasil bumi yang dibentuk menjadi gunungan diarak dari Keraton menuju Masjid Agung. 

Gunungan ini kemudian diperebutkan oleh masyarakat sebagai simbol berkah dan kesejahteraan.

4. Makna Filosofis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber