HONDA

Sekaten di Yogyakarta, Tradisi Budaya dan Keagamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekaten di Yogyakarta, Tradisi Budaya dan Keagamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Tradisi budaya dan keagamaan yang disebut dengan Sekaten merupakan tradisi di Yogyakarta memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.--Instagram.com/Mataramroyalblood

Sekaten bukan hanya acara hiburan, tetapi memiliki makna spiritual dan filosofis yang mendalam. 

Gamelan yang dimainkan selama Sekaten mengandung ajakan untuk introspeksi diri dan mendekatkan diri kepada Allah. 

BACA JUGA:Rampogan Macan, Tradisi Kuno yang Melibatkan Perburuan Harimau

BACA JUGA:Di Bengkulu Dikenal dengan Palak Babi, Permainan Tradisional 'Patil Lele' Populer Era 70an hingga 90an

Tradisi Sekaten ini juga mencerminkan ajaran Islam yang disebarkan dengan cara-cara yang selaras dengan budaya Jawa, seperti gotong royong, toleransi, dan harmoni.

5. Modernisasi dan Hiburan

Tradisi Sekaten modern tidak hanya diisi dengan kegiatan keagamaan, tetapi juga dengan berbagai pasar malam.

Yang menjual aneka makanan, barang-barang tradisional, hingga wahana permainan. 

Pasar Sekaten selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luas, baik dari dalam maupun luar daerah.

BACA JUGA:8 Permainan Tradisional Indonesia yang Mulai Ditinggalkan Saat Ini

BACA JUGA:Keunikan Tradisi Pernikahan di Berbagai Negara, Ada yang Wajib Membawa Gigi Ikan Paus

6. Perbedaan Yogyakarta dan Surakarta

Meskipun memiliki akar yang sama, Sekaten di Yogyakarta dan Surakarta memiliki perbedaan kecil. 

Di Yogyakarta, perayaan lebih banyak melibatkan Keraton dan masyarakat sekitar.

Sedangkan di Surakarta, unsur budaya Jawa lebih menonjol dalam bentuk kesenian tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: berbagai sumber