Pentingnya Literasi Digital, 70 Pelajar Bengkulu Diajak Cegah Hoaks dan Misinformasi

Kerja sama ini melibatkan sejumlah lembaga, termasuk bincangperempuan.com, Information and Communication Technology (ICT) Watch Indonesia, dan Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).

Salah satu poin penting yang dibahas dalam workshop adalah cara-cara membongkar misinformasi melalui debunking. 

Proses ini bertujuan untuk mengungkap kebohongan dan memeriksa fakta agar informasi yang beredar tetap valid. 

Jurnalis independen dan pendiri Bincang Perempuan, Betty Herlina mengungkapkan bahwa debunking dilakukan melalui identifikasi klaim, riset fakta, konsultasi dengan ahli, serta verifikasi sumber. 

BACA JUGA:ODGJ Tanpa Identitas Meninggal Setelah Perawatan Intensif di RSUD Mukomuko

BACA JUGA:Polres Kaur Gencarkan Operasi Pekat Jelang Natal dan Tahun Baru, Ini Sasaran Utamanya

“Debunking itu salah satu cara mengurangi misinformasi dan disinformasi dengan membantu mencegah penyebaran berita palsu,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan generasi muda, khususnya generasi Alpha, untuk terus berpikir kritis dan memverifikasi setiap informasi yang diterima. "

Saya mengajak generasi Alpha untuk dapat kritis dengan selalu bersikap kritis terhadap informasi yang diterima," tambah Betty.

Dalam acara tersebut, para peserta juga diajarkan tentang pentingnya berpikir kritis dalam menghadapi informasi. 

AAI Short Course Awardee dari SAFEnet, Unggul Sagena mengajak peserta untuk tidak menerima informasi begitu saja, tetapi menilai kebenaran informasi dengan cara yang rasional. 

BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara Antisipasi Lonjakan Harga Bahan Pokok Menjelang Natal dan Tahun Baru

BACA JUGA:Cegah Penyebaran HIV/AIDS, Dinkes Mukomuko Gandeng Satpol PP Periksa Pekerja Panti Pijat dan Tempat Hiburan

“Penerapan berpikir kritis mulai dari membaca berita dengan hati-hati, menanyakan suatu pelajaran, hingga mengambil keputusan,” ujarnya.

Selain itu,Content Manager ICT Watch, Alvidha Septianingrum memaparkan tentang empat pilar literasi digital, yang meliputi Cakap Digital, Aman Digital, Budaya Digital, dan Etika Digital. 

Sumber: