Petani Bengkulu Utara Hadapi Ancaman Hama Tikus saat Musim Panen Raya

Petani Bengkulu Utara Hadapi Ancaman Hama Tikus Saat Musim Panen Raya--dok/KORANRB.ID
“Penggunaan disinfektan sering dihindari karena bisa berisiko pada kualitas hasil panen. Jadi, kebanyakan petani memilih cara tradisional, yakni mengusir tikus secara bersama-sama,” terangnya.
Masalah lain yang dihadapi petani Bengkulu Utara adalah kekurangan kuota pupuk subsidi.
Tahun ini, Bengkulu Utara hanya mendapatkan alokasi 1.691 ton Urea dan 2.000 ton NPK, sementara kebutuhan yang diajukan mencapai 1.971 ton Urea dan 3.421 ton NPK.
Meskipun demikian, pasokan pupuk subsidi untuk kawasan utama penghasil padi di Kemumu dipastikan cukup.
Tri Adi Kurniawan, pengelola Koperasi Menunggal Karsa Kemumu, menjelaskan bahwa stok pupuk di kawasan Kemumu masih mencukupi.
BACA JUGA:Pelantikan Serentak, Gubernur Bengkulu dan 7 Bupati Baru Bersiap Dilantik
BACA JUGA:Dukcapil Rejang Lebong Ajukan 10.000 Blanko e-KTP ke Pemerintah Pusat untuk Perekaman Wajib KTP
“Kami sudah mulai menyalurkan pupuk kepada petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK),” ujarnya.
Selain itu, Dinas TPHP juga terus memantau penyaluran pupuk agar petani dapat melaksanakan musim tanam pertama dengan lancar.
“Kami pastikan penyaluran pupuk sesuai dengan kebutuhan, terutama di kawasan Kemumu yang merupakan pusat penghasil tanaman pangan,” jelas Abdul Hadi.
Sementara itu, program cetak sawah baru seluas 1.000 hektare di Kecamatan Enggano, yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan, juga menjadi fokus pemerintah.
Meskipun terkendala akses jalan, Abdul Hadi optimis program ini akan sukses dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Enggano dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Terdakwa Pembunuhan di RS An-Nisa Dijatuhi Vonis 12 Tahun Penjara oleh PN Curup
BACA JUGA:113 Pejabat di Rejang Lebong Belum Lapor LHKPN, Inspektorat Ingatkan Batas Waktu 31 Maret 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: