Pemeriksaan Kesehatan Tahap Kedua 200 Calon Jemaah Haji Bengkulu Utara Dimulai

RAKYATBENGKULU.COM - Sebanyak 200 Calon Jemaah Haji (CJH) dari Kabupaten Bengkulu Utara yang dijadwalkan berangkat pada tahun 2025 mulai menjalani pemeriksaan kesehatan tahap kedua.

Pemeriksaan ini menjadi langkah penting dalam proses keberangkatan mereka untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Berbeda dengan pemeriksaan tahap pertama yang sebelumnya dilaksanakan di puskesmas, pemeriksaan kesehatan tahap kedua kali ini dilakukan di RS Hana Charitas Arga Makmur. 

Humas RS Hana Charitas, Zandi, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini melibatkan sejumlah tes, seperti pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, elektrokardiografi (EKG), dan tes paru.

BACA JUGA:Kota Bengkulu Siap Jadi Destinasi Wisata Unggulan, Pemkot Bakal Lakukan Ini

BACA JUGA:Mukomuko Usulkan Rehab 3.000 Rumah Tidak Layak Huni, Keputusan Pemerintah Pusat Masih Ditunggu

“Pemeriksaan yang dilakukan ini merupakan bagian dari upaya memastikan kondisi tubuh calon jemaah haji agar tetap sehat dan siap menjalankan ibadah haji,” kata Zandi.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bengkulu Utara, Dr. H. Nopian Gustari, menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan ini merupakan kewajiban yang harus dilalui oleh setiap calon jemaah haji. 

Setiap hasil pemeriksaan akan langsung dimasukkan ke dalam aplikasi sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) yang dikelola oleh Kementerian Agama.

“Masing-masing calon jemaah haji harus mengikuti pemeriksaan kesehatan yang telah ditetapkan. Hasilnya nanti akan langsung dinilai melalui aplikasi Siskohat, untuk memastikan calon jemaah haji dalam kondisi fisik yang prima,” ujar Nopian.

BACA JUGA:Bengkulu Terima Kucuran DBH Sawit Rp40,29 Miliar untuk 2025, Fokus Infrastruktur

BACA JUGA:Kasus Dugaan Fraud di BSI Bengkulu, Penetapan Tersangka Baru Dipertanyakan

Pemeriksaan kesehatan ini memang sangat penting, karena ada standar khusus kesehatan yang harus dipenuhi oleh calon jemaah haji. 

Tujuannya agar mereka dapat menjalani ibadah haji dengan lancar dan aman. Jika ditemukan kondisi kesehatan yang tidak memenuhi standar, keberangkatan haji bisa saja ditunda hingga calon jemaah tersebut dalam kondisi sehat.

Sumber: