HONDA

Kasus Jembrana di Kota Bengkulu Meningkat Jadi 54, Fokus Penanganan di Kampung Melayu

Kasus Jembrana di Kota Bengkulu Meningkat Jadi 54, Fokus Penanganan di Kampung Melayu

Peternakan Sapi di Kelurahan Kampung Melayu Kota Bengkulu--Nova/Rakyatbengkulu.com

BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM – Penyakit Jembrana yang menyerang sapi di Kota Bengkulu terus mengalami peningkatan, dengan total 54 kasus yang tercatat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bengkulu. 

Seluruh kasus ini terkonsentrasi di wilayah Kampung Melayu, yang menjadi fokus utama penanganan.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Kota Bengkulu, drh. Henny Kusuma Dewi menyampaikan bahwa data terbaru menunjukkan adanya peningkatan jumlah kasus di beberapa kandang milik peternak yang berbeda. 

Namun, sapi-sapi yang terinfeksi masih berada dalam satu kawasan padang penggembalaan.

BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Segera Dilaksanakan di Mukomuko, Ini Daftar Sasaran Awalnya

BACA JUGA:Pembangunan Gedung Baru SMP HighScope di Bengkulu Resmi Dimulai, Hadirkan Fasilitas Pendidikan Modern

"Saat kami mendapatkan laporan pertama, kami langsung turun ke lokasi untuk memberikan pengobatan. Jika ada yang sudah terinfeksi, kami sarankan untuk tidak mencampurkan sapi yang sehat dengan yang sudah terjangkit," jelas drh. Henny, Sabtu 15 Februari 2025.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pihaknya hanya fokus pada pengobatan dan tidak melakukan tindakan pencegahan di kandang lain yang belum terdampak, guna menghindari kemungkinan penyebaran oleh petugas. 

Untuk memastikan diagnosis, sampel dari sapi yang terinfeksi telah dikirim ke laboratorium di Lampung, dan hasilnya telah mengonfirmasi positif Jembrana.

Sebagai langkah antisipatif, DKPP Kota Bengkulu mengimbau para peternak agar tidak mencampurkan sapi sehat dengan yang sakit serta menjaga kebersihan kandang dan peralatan. 

BACA JUGA:Mencapai BB Ideal: Tips Memasak Sendiri di Rumah untuk Diet Pemula

BACA JUGA:Kecelakaan Tunggal di Simpang Tikungan RS Al-Barra Mukomuko, Pengemudi dan Istri Luka-Luka

Peternak yang terlibat dalam proses pengobatan juga diwajibkan untuk mengganti pakaian dan merendam alas kaki setelah menangani sapi yang sakit.

Dengan meningkatnya jumlah kasus ini, pihak berwenang terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan peternak guna mencegah penyebaran lebih lanjut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: