Makanan Pedas: Lebih dari Sekedar Kebiasaan, Cek Fakta Mengapa Orang Indonesia Menyukainya!

BACA JUGA:Honda Luncurkan ICON e: dan CUV e: di Bengkulu, Hadirkan Inovasi Ramah Lingkungan

BACA JUGA:Harga TBS Sawit Naik di Kabupaten Mukomuko Sambut HUT ke-22

Sambal dalam berbagai bentuk dan rasa adalah simbol kebudayaan yang kuat.

Tidak hanya ada pada hidangan utama, tetapi sambal juga hadir dalam hampir setiap kesempatan sosial. 

Dari acara makan keluarga hingga pasar tradisional, sambal menjadi penghubung antar generasi.

Oleh karena itu, kecintaan orang Indonesia terhadap makanan pedas lebih dari sekadar rasa; ini adalah bagian dari identitas budaya yang berkembang seiring waktu.

Selain itu, faktor iklim tropis Indonesia yang cenderung panas juga berperan dalam kebiasaan makan pedas. 

Kandungan capsaicin dalam cabai, yang memberi rasa pedas, ternyata dapat membantu tubuh untuk berkeringat, sehingga memberikan efek pendinginan alami saat makan di cuaca panas. 

BACA JUGA:BPOM Temukan 91 Merek Kosmetik Ilegal, Nilai Ekonomi Capai Rp31,7 Miliar

BACA JUGA:Dinas Dukcapil Mukomuko Catat 6.983 Janda dan 2.566 Duda, Segera Laporkan Anggota Keluarga yang Meninggal

Hal ini menjelaskan mengapa banyak orang Indonesia merasa nyaman makan pedas meskipun berada dalam cuaca yang terik.

Jadi, meskipun makanan pedas sudah menjadi bagian dari kebiasaan, jelas bahwa budaya, kondisi iklim, serta dampak psikologisnya turut mempengaruhi kecintaan orang Indonesia terhadap pedas. Rasanya, seperti yang sering kita dengar, "pedas itu memang nikmat!"

Sumber: