HONDA

Produksi Gabah Merosot, Bengkulu Utara Kebut Strategi Ketahanan Pangan

Produksi Gabah Merosot, Bengkulu Utara Kebut Strategi Ketahanan Pangan

Sekda Bengkulu Utara, Fitriansyah, S.STP, M.Si--Dok/KORANRB.ID

RAKYATBENGKULU.COM –  Target swasembada dan ketahanan pangan nasional yang tengah dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita kini mulai menghadapi tantangan serius di daerah. 

Di Bengkulu Utara, produksi gabah kering panen (GKP) mengalami penurunan, terutama di sentra pertanian Kecamatan Arma Jaya.

Sekretaris Daerah Bengkulu Utara, Fitriansyah, S.STP, M.Si, mengungkapkan bahwa produktivitas gabah per hektare di kawasan tersebut hanya mencapai 3 hingga 4 ton per panen. 

Padahal, target idealnya adalah 6 hingga 7 ton per hektare.

BACA JUGA:Penemuan Mayat Anak dalam Septiktank Gegerkan Warga Bengkulu, Diduga Korban Bocah Hilang

BACA JUGA:Holding Ultra Mikro BRI Tegaskan Komitmen Ciptakan Ekonomi Inklusif dan Kesetaraan Gender di Hari Kartini

“Saat ini produksi gabah per hektare lahan di Sentra kawasan Pangan Bengkulu Utara hanya sekitar 3-4 ton setiap sekali panen,” terangnya dalam acara konsultasi publik bersama kelompok tani, Dinas TPHP, dan Yayasan Setara Jambi.

Untuk mengatasi penurunan ini, Pemda melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) menggalakkan kembali penggunaan pupuk organik. 

Selain berfungsi sebagai penambah nutrisi tanaman, pupuk organik dinilai mampu menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan.

“Karena pupuk organik bukan hanya bisa meningkatkan produksi, namun juga bisa menjaga kualitas tanah,” ujar Fitriansyah.

BACA JUGA:Verifikasi TPP ASN Masih Berjalan, Sekda Rejang Lebong Pastikan Cair Minggu Ini

BACA JUGA:Isu Mutasi ASN Menguat, Bupati Rejang Lebong Tegaskan Fokus pada Program 100 Hari Kerja

Ia menambahkan bahwa penggunaan pupuk ini mampu menurunkan tingkat keasaman tanah sehingga membuatnya lebih subur untuk musim tanam berikutnya.

Pemkab juga akan memberikan pendampingan dari penyuluh pertanian agar petani bisa mengoptimalkan penggunaan pupuk organik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: