Gepeng Luar Daerah Menjamur di Curup, Satpol PP Turun Tangan

Gepeng Luar Daerah Menjamur di Curup, Satpol PP Turun Tangan--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM - Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong terus memperkuat strategi penanganan terhadap gelandangan dan pengemis (gepeng), tak hanya lewat razia rutin, tetapi juga dengan pendekatan sosial dan pembinaan yang lebih terstruktur.
Baru-baru ini, tim gabungan yang terdiri dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Sosial, Kecamatan Curup, dan aparat kepolisian kembali melakukan penyisiran di berbagai titik rawan yang kerap menjadi lokasi mangkal para gepeng.
Operasi tersebut berlangsung di pusat kota seperti kawasan Pasar Atas, lingkungan perkantoran, hingga Simpang Nangka dan Bundaran Curup.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Satpol PP Rejang Lebong, Anton Sefrizal menjelaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya laporan masyarakat terkait aktivitas gepeng yang dinilai mengganggu kenyamanan serta membahayakan keselamatan, terutama di sekitar lampu merah dan jalur lalu lintas padat.
BACA JUGA:Datang Sukarela, 9 Warga Bengkulu Pilih Rehabilitasi Daripada Terus Terjebak Narkoba
BACA JUGA:Perhitungan Kerugian Negara dan Forensik Digital Jadi Penentu Arah Kasus Kantor Pos
“Penertiban ini akan kita lakukan secara berkelanjutan, bukan hanya hari ini saja. Kita ingin menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat,” tegas Anton.
Tidak hanya itu, dalam operasi kali ini ditemukan fakta bahwa mayoritas gepeng yang terjaring bukan warga asli Curup.
Mereka datang dari luar daerah, terutama saat akhir pekan dan hari pasar, saat masyarakat ramai beraktivitas.
“Kita juga melakukan koordinasi dengan dinas sosial daerah asal mereka. Jika memungkinkan, mereka akan dipulangkan dan dibina agar tidak kembali mengemis di jalanan,” terang Anton.
BACA JUGA:Pelaku Penusukan Brutal di Bengkulu Selatan Ditangkap Tanpa Perlawanan di Kota Bengkulu
BACA JUGA:Titiek Kartika Hendrastiti Luncurkan Buku tentang Jaringan Perempuan Akademisi
Anton juga menyoroti isu keselamatan, khususnya karena banyak gepeng yang membawa anak-anak kecil saat mengemis di persimpangan jalan.
“Ini sangat berbahaya, dan kami tidak bisa membiarkan mereka terpapar risiko lalu lintas,” tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: