Kasus Balita Seluma Dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu, Dinkes Lakukan Investigasi Lingkungan Keluarga
Kasus Balita Seluma Dirujuk ke RSUD M. Yunus Bengkulu, Dinkes Lakukan Investigasi Lingkungan Keluarga--ist/rakyatbengkulu.com
Namun, ia juga menyebutkan bahwa keluarganya memelihara ayam kampung di sekitar rumah.
“Kami sore kemarin diantar ambulan Puskesmas, anak kami awalnya demam tinggi, pas dirawat di RSUD Tais baru tahu kondisinya, kalau di rumah saya ada ternak ayam kampung,” ujar Prengki.
BACA JUGA:Audit Jadi Penentu, Kejari Bengkulu Tunggu Hitungan Kerugian Negara Kasus Labkesda
BACA JUGA:ADAPI: Status PPPK Tidak Sejalan dengan Profesi Dosen, Pemerintah Diminta Tinjau Ulang
Lingkungan dan Kebiasaan Hidup Jadi Faktor Risiko
Sejumlah penelitian menunjukkan kebersihan lingkungan rumah tangga sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak.
WHO dan Kementerian Kesehatan RI mencatat infeksi saluran pernapasan, diare, hingga gizi buruk kerap dipicu oleh lingkungan yang tidak higienis, terutama di pedesaan.
Langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun sebelum memberi makan anak, setelah memegang hewan, atau saat membersihkan kotoran hewan terbukti efektif menurunkan risiko penyakit.
BACA JUGA:Dikira Pengeroyokan, Polisi Pastikan Keributan di Depan Hotel Hanya Perselisihan Keluarga
BACA JUGA:Bupati Lebong Hadiri Kegiatan Pembangunan Meritokrasi BKN Regional VII Palembang
Studi di Jawa Tengah bahkan membuktikan kebiasaan ini mampu mengurangi kasus diare hingga 40 persen pada balita.
Selain itu, pemisahan kandang hewan dengan area bermain anak sangat disarankan.
Kontaminasi bakteri dari kotoran hewan dapat menjadi pintu masuk penyakit infeksi, terutama bagi anak di bawah lima tahun yang daya tahan tubuhnya masih lemah.
Peran Posyandu Sangat Krusial
Kasus Khaira kembali menegaskan pentingnya peran Posyandu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


