2. Seafood
Makanan laut adalah salah satu sumber protein terbaik, karena biasanya memiliki kandungan yang rendah lemak. Ikan seperti salmon dan tuna sebenarnya memiliki lebih banyak lemak, namun lemak sehat. Khususnya asam lemak omega 3 lebih disarankan.
BACA JUGA:Buru Midnight Sale Honda! Bertabur Promo, Dapatkan Lucky Draw dan Beli Mobil dengan Harga Lama
3. Susu
Pilihlah susu skim atau susu rendah lemak, karena tidak hanya kaya protein tetapi juga merupakan sumber kalsium. Ada juga susu yang diperkaya vitamin D untuk menjaga kekuatan tulang.
Perlu kamu ketahui, ternyata ada kandungan asam amino esensial dan non-esensial dalam susu. Jadi, jangan lupa untuk menambahkan susu dan produk olahan susu lain seperti yogurt dan keju sebagai suplemen kaya protein.
4. Telur
Telur merupakan sumber protein yang baik dan mudah dibuat sebagai tambahan banyak menu lezat. Juga mudah ditemukan. Satu butir telur rebus berukuran sedang mengandung sekitar 7 gram protein.
BACA JUGA:3 Mitos Buah Kemang, Jangan Makan Buahnya di Bawah Pohon, Mengapa? Simak di Sini
Namun kuning telur mengandung lemak jenuh. Bagi penderita kolesterol tinggi atau penyakit kardiovaskular, sebaiknya hindari mengonsumsi kuning telur dan ambil putihnya saja untuk tetap memenuhi kebutuhan protein.
5. Kedelai
Satu gelas kedelai mengandung sekitar 29 gram protein. Selain itu, kedelai rendah lemak dan mengandung fitokimia (isoflavon dan saponin) yang membantu mengurangi risiko penyakit jantung, osteoporosis dan kanker.
Manfaat kedelai juga bisa kita peroleh dengan mengonsumsi produk kedelai seperti tahu dan tempe yang sangat populer di masyarakat. Jika kamu vegetarian atau mengikuti diet rendah lemak, cobalah protein kedelai dengan tahu, karena rendah lemak dan kebutuhan protein akan terpenuhi.
BACA JUGA:Membedah KUR Super Mikro Bank BSI: Tawarkan 3 Tipe Angsuran, Dijamin Syariah
6. Daging sapi tanpa lemak
Daging sapi tanpa lemak hanya mengandung satu gram lemak dan juga mengandung seng, zat besi dan B12. Meski protein merupakan bagian penting dari pola makan sehat, selalu berhati-hatilah untuk tidak mengonsumsinya terlalu banyak.