4. Hubungan orangtua dengan anak jadi renggang
Dengan terus mengatakan bahwa selalu ada orang lain yang lebih baik daripada anak, lama-lama akan menimbulkan kesalahpahaman.
Hal ini akan memengaruhi kedekatan antara anak dengan orang tuanya.
Anak akan merasa dihina, disudutkan, tidak diperhatikan, dan tidak pernah didukung oleh orangtuanya sendiri untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Bahkan ia juga akan menganggap bahwa kamu tidak menyayanginya.
Kondisi emosi anak yang tidak stabil bisa meluap, sehingga kamu akan langganan beradu mulut dengan anak.
BACA JUGA:Progres Pembangunan Capai 80 Persen, Jalan Trans Enggano Ditargetkan Selesai September Mendatang
Suasana kekeluargaan yang seharusnya hangat justru memanas hingga dapat merenggangkan hubungan anak dan kamu.
Jangan sampai kebiasaan membandingkan anak ini menjadi bumerang karena sudah keliru dalam mendidiknya.
5. Menyebabkan stres
Bayangkan saja saat anak telah melakukan semua yang dia bisa untuk mendapatkan nilai B dalam tugas bahasa Inggrisnya.
Alih-alih memuji dia atas usahanya, kamu malah membandingkannya dengan anak lain yang mendapat nilai A.
Hal ini tentunya akan menyebabkan anak depresi atau stres dan mengalami kecemasan yang luar biasa.
BACA JUGA:Gubernur Rohidin Dorong Percepatan Pembuatan Perda Hukum Masyarakat Adat Enggano
BACA JUGA:Benarkah Kehidupan Suku Enggano Bengkulu Terlukis dalam Relief di Kuil Hatshepsut Mesir?