BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - 1 Muharram merupakan hari pertama dalam kalender Hijriyah, yang adalah kalender Islam. Selain itu, hari ini juga menandai Tahun Baru Islam.
Muharram merupakan salah satu dari 4 bulan suci dalam Islam, dan hari pertama bulan ini diperingati oleh umat Islam di berbagai belahan dunia.
Dengan berbagai cara, termasuk doa, refleksi spiritual, dan pada beberapa tradisi.
Diketahui tanggal 1 Muharram pertama kali diterapkan sebagai awal tahun dalam kalender Hijriyah pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
BACA JUGA:Simbol Perayaan Tahun Baru Islam, Festival Tabot Dimulai 1 Muharram, Jadi Agenda Tahunan Nasional
BACA JUGA:Sampah Berserakan di Festival Muharram
Adapun penetapan ini terjadi pada tahun 638 Masehi (17 Hijriyah).
Umar bin Khattab memilih 1 Muharram sebagai awal tahun baru Islam berdasarkan peristiwa hijrah (migrasi) Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah, yang merupakan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Di masa Rasulullah SAW, 1 Muharram tidak dirayakan secara khusus seperti tahun baru Masehi atau perayaan lainnya.
Kalender Hijriyah sendiri baru ditetapkan setelah wafatnya Rasulullah SAW, pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab.
BACA JUGA:Ucapkan Selamat Tahun Baru Islam, Airlangga: Optimisme Baru Umat Bangkit Setelah Pandemi
BACA JUGA:Hukum Kredit dalam Islam Benarkah Riba? Ini Penjelasan Buya Yahya
Akan tetapi, Muharram sebagai bulan suci memiliki makna penting dalam Islam, dan Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah dan amal shaleh di bulan ini.
Khususnya, puasa pada hari Asyura (10 Muharram) sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Puasa Asyura memiliki keutamaan besar dan merupakan amalan yang sering dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengenang diselamatkannya Nabi Musa AS dan Bani Israil dari Firaun.