Cahaya
Setelah fase inkubasi, letakkan jamur di tempat dengan cahaya tidak langsung, cahaya lembut atau pencahayaan fluorescent tentu dapat merangsang pertumbuhan jamur, dan hindari sinar matahari secara langsung yang dapat mengubah suhu dan kelembaban.
2. Ventilasi dan Sirkulasi Udara
Ventilasi
Sirkulasi udara yang baik tentu sangat penting untuk menghindari penumpukan karbon dioksida (CO₂) dan mencegah pertumbuhan jamur yang tidak diinginkan, dan pastikan ada ventilasi yang memadai di area tumbuh.
Pastikan udara bergerak dengan baik di sekitar jamur, bila perlu gunakan kipas kecil jika diperlukan untuk meningkatkan sirkulasi udara tanpa langsung meniup jamur.
3. Pengendalian Kontaminasi
Deteksi Kontaminasi
Amati jamur dan substrat secara rutin untuk mendeteksi tanda-tanda kontaminasi seperti warna atau bau yang tidak biasa. Kontaminasi dapat muncul dalam bentuk jamur berwarna, bakteri atau bau busuk.
BACA JUGA:Manfaat Sekam Bakar untuk Budidaya Sayuran di Tengah Kenaikan Harga Pupuk Kimia
BACA JUGA:Panduan Praktis Budidaya Belimbing Wuluh di Pekarangan Rumah
Jika ditemukan kontaminasi, maka isolasi bagian yang terkontaminasi untuk mencegah penyebaran. Apabila perlu buang media yang sangat terkontaminasi dengan secara hati-hati.
Kebersihan
Pastikan semua peralatan dan alat yang digunakan dalam perawatan jamur dalam keadaan bersih dan steril. Gunakan disinfektan yang sesuai untuk membersihkan area kerja.
4. Pangkas dan Panen
Pangkas