202 Ternak Positif PMK, 2 Ekor Mati
Seekor sapi mati secara mendadak di Kecamatan Tanjung Kemuning.FOTO:IST RB--
KAUR, RAKYATBENGKULU.DISWAY.ID - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang ternak di Kabupaten Kaur semakin bertambah.
Saat ini, sebanyak 202 ekor ternak dinyatakan positif PMK.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kaur, Lianto, SP melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh Rakhmad Fajar mengatakan, dalam waktu lebih kurang lima hari ini total ternak yang positif terkena PMK mencapai 202 ekor.
Rinciannya, 2 ternak mati, 16 ternak harus dipotong dengan paksa oleh pemiliknya.
BACA JUGA: Siap-siap! Pemilihan Nakes Teladan Tingkat Provinsi Dimulai
Sedangkan 160 ekor masih dalam pengawasan dan 24 ekor dinyatakan sembuh dari PMK.
“Ada ternak warga yang mati karena terserang PMK, namun juga ada yang sembuh.
Untuk itu kami imbau kepada masyarakat senantiasa menjaga dan mengandang seluruh ternaknya agar terhindar dari PMK agar bisa diawasi,” kata Rakhmad.
BACA JUGA: 93 Kasus PMK, 4 Anak Sapi Mati
Rakhmad menjelaskan ternak yang mati akibat PMK paling banyak terjadi di Kecamatan Tetap dan Kecamatan Tanjung Kemuning.
Untuk 15 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kaur, baru tiga kecamatan yang telah terdapat positif kasus PMK.
Yakni, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kecamatan Kelam Tengah, dan Kecamatan Tetap.
Sedangkan di 12 Kecamatan lain belum ditemukan kasus PMK.
Seluruh ternak yang dinyatakan positif PMK saat ini terus di pantau oleh petugas atau Tim Satuan Tugas (Satgas) PMK Kabupaten Kaur.
Tim Satgas terdiri dari Polres Kaur, Kejari Kaur, TNI, Dinas Pertanian, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Walaupun saat ini masih dalam penggodokan SK Satgas, tetapi untuk kegiatan pengawasan dan sosialisasi terus dilakukan.
BACA JUGA: Dua Oknum Wartawan dan 1 Oknum Perangkat Desa Terjaring OTT, Ada BB Rp 5 Juta
“Mari bersama kita awasi terkait kasus PMK ini, apabila ditemukan hewan ternak yang sakit dan mencurigakan segera laporkan kepada kami.
Penularan PMK ini sangat mudah terjadi, apalagi cara beternak di Kabupaten Kaur ini hewan ternaknya dilepasliarkan,” jelas Rakhmad.
Ia menerangkan ternak yang terserang PMK ini memiliki ciri-ciri mulut mengeluarkan air liur berbusa, nafsu makan berkurang, kaki kuku pecah.
BACA JUGA: Dorong Ekonomi Rakyat, KUR BRI Perkuat UMKM di Masa Pandemi
Apabila penyakit PMK telah parah menyerang, ternak akan tersungkur dan tidak bisa bangun, dengan kondisi seperti itu ternak akan susah untuk disembuhkan.(pir)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: