HONDA

Minat Baca dan Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan di Rejang Lebong Menurun

Minat Baca dan Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan di Rejang Lebong Menurun

Minat Baca dan Kunjungan Masyarakat ke Perpustakaan di Rejang Lebong Menurun--Dok/Rakyatbengkulu.com

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Minat baca masyarakat dan mengunjungi Perpustakaan Daerah Rejang Lebong Provinsi Bengkulu terus menurun.

Terbukti, minat baca masyarakat Rejang Lebong di tingkat nasional berada di angka 40. Hal ini karena di Rejang Lebong sudah ada beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, meskipun telah menambah jumlah koleksi buku serta mengerahkan mobil perpustakaan keliling guna menjangkau pelayanan bacaan kepada masyarakat di pedesaan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Rejang Lebong, Zulkarnain Harahap menuturkan angka minat baca di Kabupaten Rejang Lebong saat ini lebih baik ketimbang beberapa daerah lainnya di Provinsi Bengkulu.

Dengan meningkatnya minat baca masyarakat di suatu daerah akan menunjukkan tingkat pendidikan dan kemampuan berpikir masyarakatnya lebih baik sehingga pihaknya terus mengupayakan menumbuhkan minat baca dan kunjungan ke perpustakaan daerah.

"Koleksi buku di Perpustakaan Daerah Rejang Lebong mencapai 70.000 eksemplar yang terdiri atas berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Koleksi buku meliputi bidang teknologi, sosial, filsafat, psikologi, kesehatan, pendidikan, pertanian, peternakan, perikanan, ekonomi, agama, hukum dan sastra, serta buku-buku referensi pelajaran SD, SMP hingga SMA/SMK," ungkap Zulkarnain, Jumat 5 Januari 2024.

BACA JUGA:23 Daerah Dana DAK Perpustakaan 2024 Dibawah Rp500 Juta: Terendah Rp190 Juta

Sejauh ini perpustakaan masih menjadi rujukan serta referensi keilmuan bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum terutama kalangan pelajar dan mahasiswa walaupun ditengah gempuran smartphone.

"Saat ini kita memiliki anggota mencapai 3.000 orang, yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa. Perpustakaan daerah ini juga membina 66 perpustakaan tingkat desa walaupun 

keberadaan telepon pintar membuat minat mahasiswa dan mahasiswi mengunjungi perpustakaan menurun," terang Zulkarnain.

Sementara itu pengunjung perpustakaan tidak banyak bukan karena kita tidak punya koleksi buku, tapi karena mahasiswa sendiri sudah mudah mengakses bahan bacaan melalui handphone masing-masing.

BACA JUGA:26 Daerah Ini Beruntung! DAK Perpustakaan 2024 Diatas Rp10 Miliar: Ini Rinciannya

"Sehingga program pendukung menumbuhkan minat baca masyarakat akan terus digalakkan terutama dari desa-desa," demikian Zulkarnain.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: