HONDA

3 Perang Paling Konyol dalam Sejarah Dunia, Ada yang Penyebabnya karena Mabuk

3 Perang Paling Konyol dalam Sejarah Dunia, Ada yang Penyebabnya karena Mabuk

Ada yang penyebabnya karena mabuk, ini dia 3 perang paling konyol dalam sejarah dunia.--Foto: Facebook.com/Andiardans

Akan tetapi, mereka kembali lagi dengan beberapa ribu orang di bawah komando Mayor James, dari situlah pertempuran ini terbilang sengit dengan pertahanan dan barikade dari masyarakat Ashanti.

BACA JUGA:Tanaman Jarak Pagar: Sempat Digunakan untuk Bahan Bakar Kendaraan Perang, Berikut 5 Khasiatnya untuk Kesehatan

Berlangsung selama 3 bulan pertempuran dan menghadapi serangan serta perangkap Ashanti, Inggris akhirnya berhasil mencapai kemenangan.

Meskipun masyarakat Ashanti ini dilanda kekalahan dari perang yang mengakibatkan banyak korban berjatuhan. 

Namun mereka bangga dan menyatakan kemenangan kalau tempat duduk emas bangsa Ashanti tidak pernah diberikan kepada pihak Inggris.

2. Memotong Tiang Bendera

Adapun perang antara penduduk asli New Zealand dan Inggris ini mungkin telah berlangsung lama sejak pertengahan abad ke-19.

BACA JUGA:Ini Dia 5 Hewan Paling Mematikan di Dunia, Posisi Teratas Ada Kobra Asia

Ketika itu, pihak Inggris telah mengklaim kalau New Zealand di bawah kepemimpinan sang ratu.

Karena itulah para tentara memasang bendera Inggris di kota-kota di sana, tetapi seorang kepala suku bernama Hone Heke menolak pemerintahan Inggris. 

Di awalnya, ia sering naik sepeda ke kota Kororareka untuk menebang tiang bendera Inggris. Kepala suku itu berpikir kalau selama tiang bendera tidak ada di sana maka mereka tidak akan pernah diperintah oleh Inggris.

Tiang baru selanjutnya didirikan dan terus saja ditebang Heke. Hingga sampai 4 kali tiang itu dibuat dengan besi besertakan dengan penjaga yang bersenjata.

BACA JUGA:WOW! Ini Dia 5 Madu Termahal di Dunia, Harganya Hingga Ratusan Juta Rupiah

Aksi Heke ini ternyata pernah menuai perhatian pemerintah Inggris, sampai seorang misionaris pernah turun tangan untuk memperingati tindakan Heke.

Akhirnya di tanggal 11 Maret 1845, Heke dan sukunya turun ke kota dan melakukan aksi pembantaian, dimana Heke berhasil kembali memotong tiang bendera dan menyulut perang dengan Inggris selama 10 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: