HONDA

Peringatan Penting! Sudah Ada 50 Kasus DBD di Rejang Lebong Hingga Pertengahan Februari 2024

Peringatan Penting! Sudah Ada 50 Kasus DBD di Rejang Lebong Hingga Pertengahan Februari 2024

Kepala Dinkes Rejang Lebong, Rephi Meido Satria menyebut hingga pertengahan Februari 2024, tercatat sebanyak 50 kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong.--Badri/rakyatbengkulu.com

CURUP, RAKYATBENGKULU.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, memberikan peringatan penting kepada warga setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Kepala Dinkes Rejang Lebong, Rephi Meido Satria, menegaskan pentingnya melaksanakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing sebagai langkah pencegahan.

"Hingga pertengahan Februari 2024, tercatat sebanyak 50 kasus DBD di Kabupaten Rejang Lebong. Meskipun angka tersebut cukup signifikan, belum ada laporan mengenai kematian akibat penyakit ini," ungkap Rephi Meido Satria.

Rephi menjelaskan bahwa dari 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan di Rejang Lebong, terdapat 50 kasus DBD yang dilaporkan.

BACA JUGA:Musim Hujan Tiba, Waspada Penyakit DBD, Bersihkan Lingkungan dan Gunakan Kelambu

Untuk mengantisipasi penyebaran lebih lanjut, Dinkes Rejang Lebong telah mengambil langkah-langkah konkret.

"Salah satunya adalah melakukan fogging di wilayah-wilayah yang terdampak. Fogging dilakukan khususnya di daerah-daerah yang melaporkan lebih dari satu kasus DBD," papar Rephi.

Langkah ini bertujuan untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti, faktor utama penyakit DBD.

Tak hanya itu, Dinkes Rejang Lebong juga terus menyosialisasikan informasi kepada masyarakat melalui 21 puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan.

BACA JUGA:Heboh! Temuan Tapak Kaki Hewan Buas di Kebun Kopi Kecamatan Ujan Mas Kepahiang

"Gerakan PSN menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini, karena dianggap sebagai langkah paling efektif dalam mencegah penyebaran DBD," katanya.

"Masyarakat diimbau untuk melaksanakan langkah pencegahan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate," tegas Rephi.

Sementara itu, dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat yang berkelanjutan, diharapkan penyebaran penyakit DBD dapat ditekan.

Terutama di musim hujan yang menjadi masa rawan penyebaran penyakit ini, sehingga situasi kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

"
"