Kabar Terbaru! Obat Serplulimab dari PT Kalbe Farma Dirilis untuk Pejuang Kanker Paru Sel Kecil
Kabar terbaru, kini obat Serplulimab telah rilis untuk pejuang kanker paru sel kecil dari PT Kalbe Farma.--instagram/lifeatkalbe
BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Kabar terbaru, obat Serplulimab rilis untuk pejuang kanker paru anak-anak stadium awal oleh PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaan PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF).
Obat Serplulimab untuk memperluas akses kesehatan bagi para pejuang kanker yakni produk imunoterapi inovatif dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan lini pertama kanker paru-paru sel kecil stadium ekstensif (extensive stage small cell lung cancer/ES-SCLC).
“Ini menjadi bukti dari komitmen Kalbe dalam memperluas akses layanan kesehatan bagi pasien kanker paru dengan ketersediaan Serplulimab," ujar Presiden Direktur KGbio sekaligus Direktur Kalbe Sie Djohan dilansir dari Antara dalam sambutannya diacara peluncuran Zerpidio Serplulimab.
BACA JUGA:Redakan Panas Dalam Hingga Cegah Kanker, Berikut 6 Manfaat Bunga Kecombrang untuk Kesehatan
Ditambah lagi ini menjadi langkah besar untuk keberlanjutan mendukung kesehatan.
"Langkah ini juga merupakan inisiatif keberlanjutan kami dalam mendukung terciptanya ekosistem kesehatan yang terintegrasi bersama seperti rumah sakit," katanya.
"Selain itu bersama juga tenaga kesehatan profesional, asosiasi profesi kesehatan, pasien, dan para pemangku kewenangan terkait," lanjutnya.
Sangat disesalkan terkadang kanker paru kerap kali terdiagnosis di rumah sakit pada stadium lanjut sehingga pilihan pengobatan menjadi terbatas.
BACA JUGA:Ini 8 Tips Menjaga Kesehatan Bagi Pekerja saat Ramadhan, Makan Sahur dan Buka Puasa Tepat Waktu
Hal tersebut juga terjadi pula dengan kanker paru-paru sel kecil khusus SCLC atau kanker paru-paru sel kecil, kasusnya terjadi sebanyak 14 persen dari keseluruhan kasus kanker paru yang perlu pengobatan yang lebih maksimal.
Angka kematian penyakit ini lebih banyak dengan dalam rentang waktu 1 tahun setelah terdiagnosis dengan angka harapan hidup hanya sebesar 17,8 persen kanker ini merupakan jenis ketiga terbanyak lebih dari 50 persen pasien yang terdiagnosis.
Dr. dr. Tubagus Djumhana Atmakusuma, SpPD-KHOM sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) menjelaskan, perlu penatalaksanaan kasus kanker paru dengan pendekatan komprehensif dengan dimulai dari tindakan promotif dan preventif seperti program edukasi dan kesadaran kanker paru program menghindari asap rokok, skrining, dan deteksi dini kanker paru.
"Hingga tindakan kuratif melalui metode precision medicine atau dalam hal ini pengobatan imunoterapi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: