HONDA

Konflik PT DDP Versus Petani Memanas, Pondok Petani Hangus Dibom Molotov

Konflik PT DDP Versus Petani Memanas, Pondok Petani Hangus Dibom Molotov

Sedang monflik PT DDP versus petani, pondok petani hangus dibom molotov.--Kanopi/rakyatbengkulu.com

“Tanggal 17 Maret mereka merusak dan membakar, tanggal 18 Maret mereka merusak tanam tumbuh kebun kami, sehingga menyebabkan kami dirugikan,” ujarnya.

Sementara hal yang sama diakui Suharto kelompok Petani Maju Bersama. Ia mengatakan, kurun waktu 3 bulan terakhir, pihak perusahaan melakukan tindakan brutal secara massif.

Seperti mulai dari mengintimidasi petani, membakar pondok, menghancurkan tanaman tumbuh dan tindakan-tindakan intimidasi lainnya.

“Kami berharap ada keadilan dan perlindungan untuk masyarakat kecil, karena ini jelas bentuk arogansi perusahaan yang di biarkan oleh negara,” jelas Suharto.

BACA JUGA:Tersangka Dugaan Korupsi RSUD Mukomuko Berpotensi Bertambah, Kejari Terus Lakukan Pengembangan

Di tempat terpisah 6 unit pondok milik petani Tanjung Sakti di wilayah Air Sule juga diserang oleh yang diduga dari pihak PT DDP, dengan memakai bom molotov.

Dimana sebelumnya pada Jumat, 15 Maret 2024, pihak PT DDP telah berusaha melakukan pembongkaran secara paksa pondok-pondok Petani Tanjung Sakti, tetapi berhasil dihalau oleh petani.

“Kami mendapatkan laporan ini dari masyarakat yang menjadi dampingan kami, dimana 6 pondok ikut terbakar yang diduga dilakukan pihak PT DDP,” ujar Abdur, Pendamping Kelompok Tani dari Kanopi Hijau Indonesia.

Ditambahkan Abdur, saksi mata yang merupakan petani Tanjung Sakti menceritakan ketika pondok dilakukan perusakan dan pembakaran.

BACA JUGA:Ini 25 Caleg DPRD Mukomuko Hasil Pleno KPU Kabupaten

Petani itu sedang berbaring di pondok miliknya sambil bermain HP, mendengarkan suara dentuman dan kemudian muncul api besar didekatnya.

Saat dia bangun dan menyaksikan belasan petugas PT DDP sedang berlari melempar pondok-pondok milik petani dengan bom molotov.

“Sambil berlari, salah satu petugas perusahaan juga menampar HP di tangan dan teriak, jangan merekam, HP pun terjatuh dan mereka pun langsung pergi entah kemana setelah membakar 6 pondok,” ujarnya.

Selanjutnya Harapandi yang merupakan salah satu tokoh petani Tanjung Sati menyampaikan kekesalannya.

BACA JUGA:Rugikan Negara Rp4,8 Miliar, 7 Mantan Pejabat RSUD Mukomuko Jadi Tersangka Korupsi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: