50 Peserta Ikuti Pelatihan Asistensi Aplikasi Forsa BUMDes di Rejang Lebong

Pelatihan asistensi aplikasi Forsa BUMDes di Rejang Lebong diikuti 50 peserta.--Badri/rakyatbengkulu.com
"Jika produknya diterima pasar maka perlu dilakukan sistem pencatatan disetiap transaksi. Sistem pencatatan dan pelaporannya inilah yang akan kita pelajari hari ini," terang Subari
Sementara itu, perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu, Krio Wandi Siahaan mengatakan setiap desa mempunyai potensi yang berbeda, begitu juga pangsa pasarnya.
BACA JUGA:Kebakaran! Ditinggal Pemilik Liburan ke Batam, Rumah dan Bedengan 5 Pintu di Kandang Limun Ludes
BACA JUGA:Menu Andalan Anak Kost, Resep Nasi Goreng Putih yang Nikmat dan Menggugah Selera
"Jadi harus dikaji lebih jauh potensi desa untuk menentukan usaha apa yang tepat untuk desa masing-masing dan soal pembukuannya nanti bisa menggunakan aplikasi Forsa," kata Krio Wandi Siahaan.
BUMDes ini, sambung Krio Wandi Siahaan, mampu mendongkrak ekonomi masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah jika dikelola dengan benar dan baik namun tentunya yang ada keuntungan dari usaha yang dijalankan.
"Pengelolaan yang baik, tepat sasaran dan banyak diminati masyarakat menjadi pertimbangan untuk usaha BUMDes di desa masing-masing," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: