Ciplukan di Era Digital, Dari Tanaman Tradisional ke Tren Media Sosial
Ciplukan, buah kecil nan tradisional, kini menjadi tren di media sosial. Bagaimana tanaman ini berkembang dari lokalitas pedesaan ke popularitas global?--instagram.com/grupkuliner
Dari smoothie, salad, hingga topping dessert, ciplukan sering muncul dalam video resep sehat.
Keunikan rasanya yang manis asam membuatnya jadi bahan makanan yang menarik.
Sentuhan Lokal dengan Gaya Modern:
Ciplukan menawarkan rasa nostalgia, terutama bagi mereka yang tumbuh di pedesaan.
Namun, dengan kemasan modern dan promosi di media sosial, ciplukan berhasil menjangkau audiens yang lebih luas.
BACA JUGA:Selain Rasanya Manis, Temukan Manfaat Lain dari Buah Ciplukan
BACA JUGA:6 Manfaat Buah Ciplukan untuk Kesehatan, Jaga Kesehatan Mata hingga Turunkan Kolesterol
Ciplukan di Pasar Global: Tren atau Peluang Bisnis?
Popularitas ciplukan di media sosial juga membuka peluang bisnis yang besar.
Banyak petani lokal mulai membudidayakan ciplukan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Bahkan, di beberapa negara, ciplukan sudah diekspor sebagai produk premium.
Selain itu, brand lokal dan internasional mulai memasukkan ciplukan ke dalam produk mereka, seperti teh herbal, snack sehat, dan suplemen.
Popularitas ini menunjukkan bahwa ciplukan bukan sekadar tren sementara, tetapi juga memiliki potensi untuk bertahan lama.
BACA JUGA:Redakan Batuk dengan Daun Ciplukan, Ini 10 Manfaat Lainnya untuk Kecantikan dan Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Harga Tinggi, Resep Herbal Tanaman Obat Buah Ciplukan yang Terkenal Sejak Zaman Romawi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: