HONDA

Tantangan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Menunggu Kejelasan Juknis dan Anggaran Daerah

Tantangan Implementasi Program Makan Bergizi Gratis di Bengkulu Menunggu Kejelasan Juknis dan Anggaran Daerah

Salah satu daerah yang sudah mencontohkan makan bergizi gratis program kerja Presiden dan Wakil Presiden RI--Instagram/katadatacoid

RAKYATBENGKULU.COM  - Tantangan Implementasi Program makan bergizi gratis yang direncanakan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, di Bengkulu masih menunggu Juknis dan Anggaran Daerah

Meskipun anggaran sebesar Rp71 triliun sudah disiapkan oleh pemerintah pusat, kejelasan mengenai petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan program di daerah, termasuk Bengkulu, masih belum diterima.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mochamad Irfan Surya Wardana, menyatakan bahwa meskipun alokasi anggaran di pusat sudah ada, program ini belum tercatat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025 di tingkat daerah. 

Irfan menegaskan, hingga saat ini, anggaran untuk program makan bergizi gratis di Bengkulu masih belum terlihat.

BACA JUGA:Dana Desa 2025 Bangka Tengah Capai Rp52 Miliar: Ini Rincian per Desa dan Alokasi Terbesar

BACA JUGA:Awas! 5 Makanan ini Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan Buah Durian

“Meskipun anggaran di pusat sudah disiapkan, tetapi untuk petunjuk teknis pelaksanaan program di daerah, termasuk Bengkulu, masih belum ada kejelasannya,” kata Irfan.

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu langkah strategis dari pemerintah pusat untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. 

Oleh karena itu, kejelasan mengenai Juknis sangat penting agar daerah dapat menjalankan program ini sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Irfan, tanpa adanya petunjuk teknis yang jelas, program ini berisiko tidak berjalan maksimal. “Semoga juknis segera turun agar implementasinya dapat segera dilakukan di daerah, termasuk di Bengkulu,” harap Irfan.

BACA JUGA:Mitos atau Fakta? Tidak Boleh Konsumsi Durian Setelah Minum Obat

BACA JUGA:Mengungkap Kenangan Manis Roti Gabin dan Teh Hangat, Ritual Masa Kecil yang Menghangatkan Hati

Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa tanpa kejelasan mekanisme dan alokasi anggaran di tingkat daerah, Pemerintah Provinsi Bengkulu harus menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

Selain itu, keberhasilan program ini juga sangat bergantung pada sistem monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan untuk memastikan bahwa anggaran digunakan sesuai dengan sasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: