HONDA

Lima Bulan Tak Dibayar, Tenaga Kesehatan RSUD Rejang Lebong Menanti Kepastian Insentif

Lima Bulan Tak Dibayar, Tenaga Kesehatan RSUD Rejang Lebong Menanti Kepastian Insentif

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong--Badri/rakyatbengkulu.com

“Kami mendengar langsung dari pihak RSUD, katanya formula belum rampung. Tapi kami menekankan, jangan sampai alasan teknis menjadi tameng untuk mengulur-ulur waktu. Ini sudah menyangkut hak hidup orang banyak,” tegas Hidayatullah.

Ia menambahkan bahwa DPRD akan terus mengawal proses ini hingga insentif dibayarkan.

“Iya sebenarnya regulasi pembayaran insentif nakes tersebut sudah diatur dalam perbup dan peraturan direktur pada tahun 2024, dan tidak ada alasan lagi insentif nakes ditunda-tunda,” lanjutnya.

BACA JUGA:Kampanye Berakhir Hari Ini, Bawaslu Bengkulu Selatan Siap Tertibkan 400 Lebih APK

BACA JUGA:Bawaslu Bengkulu Selatan Ingatkan Bahaya Politik Uang Jelang PSU, Kemenangan Bisa Gugur di MK

Sementara itu, Plt. Direktur RSUD Rejang Lebong, Nova Priska Elianti, M.Kes, mengakui keterlambatan disebabkan oleh belum rampungnya formula perhitungan remunerasi.

“Untuk bisa mengeluarkan insentif, kami butuh formula yang pas. Saat ini masih dalam proses penyusunan,” ujarnya.

Nova memastikan pihaknya tengah mempercepat proses tersebut agar pembayaran segera dilakukan.

“Kami berupaya agar semuanya bisa segera diselesaikan. Ini memang membutuhkan koordinasi yang matang, tapi target kami, secepatnya pembayaran bisa dilakukan,” imbuhnya.

Situasi ini membuat ratusan tenaga kesehatan terus menanti kepastian finansial, meskipun mereka tetap menjalankan tugas dengan penuh dedikasi.

Jika tidak segera diatasi, penundaan berkepanjangan ini dikhawatirkan berdampak pada motivasi dan kinerja para nakes yang merupakan garda terdepan pelayanan kesehatan di Kabupaten Rejang Lebong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: