Disperindagkop Rejang Lebong Turun Langsung ke Pasar, Evaluasi Retribusi dan Dorong Digitalisasi Pedagang
Disperindagkop Rejang Lebong Turun Langsung ke Pasar, Evaluasi Retribusi dan Dorong Digitalisasi Pedagang--Badri/rakyatbengkulu.com
REJANG LEBONG, RAKYATBENGKULU.COM – Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong menunjukkan komitmen kuat dalam memperbaiki sektor pendapatan daerah, khususnya dari retribusi pasar yang selama ini belum maksimal.
Sebagai langkah nyata, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop-UKM), Anes Rahman, S.Sos, melakukan inspeksi langsung ke sejumlah pasar tradisional di wilayah Curup.
Anes menyebut kunjungan dilakukan ke Pasar Kuliner Lapangan Setia Negara, Pasar Bang Mego Curup, dan Pasar Atas Curup.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi yang selama beberapa tahun terakhir hanya mampu mencapai sekitar 50 persen dari target tahunan sebesar Rp1,2 miliar.
BACA JUGA:Kamu Curiga Pasanganmu Selingkuh? Ini Tips-tips Sederhana Untuk Kamu Mengetahuinya
BACA JUGA:10 Siswa Bengkulu Selatan Siap Bersaing Rebut 56 Kuota Paskibraka Provinsi Bengkulu
"Kita ingin tahu situasi riil, bukan hanya angka di atas kertas. Turun langsung seperti ini memberikan gambaran yang lebih utuh," terang Anes saat dihubungi RakyatBengkulu.com, Kamis 1 Mei 2025.
Tak hanya memantau kondisi fisik pasar, Anes juga ikut mendampingi petugas penagih retribusi serta berdialog langsung dengan para pedagang.
Dari hasil interaksi, ditemukan bahwa daya beli masyarakat yang menurun dan persaingan dengan sistem belanja digital menjadi tantangan besar bagi pedagang pasar tradisional.
"Pasar harus berevolusi. Kita tak bisa lagi hanya mengandalkan transaksi tatap muka. Pedagang harus mulai menjangkau pembeli lewat media online," kata Anes.
BACA JUGA:Helmi Hasan Prioritaskan Infrastruktur, Anggaran Jalan Bengkulu Naik Jadi Rp500 Miliar
BACA JUGA:Harga TBS Sawit di Mukomuko Naik Awal Mei 2025, Tertinggi Sentuh Rp 2.850 per Kilogram
Ia mendorong pedagang untuk mulai mengombinasikan cara berjualan konvensional dengan strategi digital, seperti memanfaatkan media sosial dan marketplace, bahkan menerapkan sistem delivery guna menjangkau konsumen yang lebih luas.
Kondisi kios yang banyak kosong dan menurunnya jumlah pembeli juga menjadi sorotan utama.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


