BENGKULU, RAKYATBENGKULU.COM - Harga telur ayam di Kota Bengkulu naik drastis menjelang Iduladha 1445 Hijriah.
Harga telur ayam ras di pasar tradisional Kota Bengkulu melonjak hingga Rp60 ribu per karpet, naik signifikan dari sebelumnya Rp35 ribu per karpet.
Kenaikan ini disebabkan oleh keterlambatan pengiriman dari daerah penghasil telur, yang menyebabkan keterbatasan stok.
"Kami masih mengandalkan pasokan telur ayam ras dari daerah lain, jadi jika pengiriman terlambat, harganya otomatis naik," kata Linda, seorang pedagang di Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu, dikutip antaranews.com, Rabu.
BACA JUGA:KPID Bengkulu Tegaskan Pentingnya Peningkatan Kualitas Konten Penyiaran Lokal
Linda menjelaskan bahwa stok telur di Kota Bengkulu didukung oleh suplai dari Provinsi Sumatera Barat. Namun, pengiriman yang lambat telah menyebabkan keterlambatan stok.
"Pengiriman dari Sumatera Barat agak terlambat. Mungkin ini akan normal dalam beberapa minggu ke depan," tambahnya.
Setelah Idulfitri 1445 Hijriah, beberapa harga komoditas pangan di Kota Bengkulu mengalami penurunan.
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu, Erika Ariesanti, menyebutkan penurunan harga ini disebabkan oleh stabilitas dan ketersediaan stok yang memadai.
BACA JUGA:Sosialisi Program Solider, PMMI Perjuangkan Anak-anak Difabel Rejang Lebong
"Berdasarkan hasil sidak di tiga pasar, beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga," ungkapnya.
Seperti daging ayam yang turun dari Rp50 ribu menjadi Rp40,3 ribu per kilogram, dan daging sapi dari Rp150 ribu menjadi Rp140 ribu per kilogram.
Harga cabai merah keriting turun dari Rp61,6 ribu menjadi Rp50 ribu per kilogram, sedangkan cabai rawit merah turun dari Rp84 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Sementara itu, harga komoditas lain tetap stabil, seperti beras Rp18 ribu per kilogram, gula pasir Rp17,5 ribu per kilogram, minyak goreng Rp15 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Pertamina Berkolaborasi dengan JCCP untuk Menghadapi Tantangan Transisi Energi