Antrean BBM Mengular di Bengkulu Utara, Pemkab dan SPBU Soroti Dugaan Penimbunan
Pemkab Bengkulu Utara melakukan rapat membahas antrean pembelian bahan bakar minyak yang semakin parah di Bengkulu Utara--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM – Antrean panjang kendaraan di seluruh SPBU Bengkulu Utara belakangan ini menjadi pemandangan yang kian memprihatinkan.
Tak hanya untuk bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite dan Bio Solar, antrean juga terjadi pada pembelian BBM non-subsidi seperti Pertamax dan Dexlite.
Situasi ini memicu kekhawatiran luas dan mendorong Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menggelar rapat koordinasi dengan seluruh pengelola SPBU pada Senin 28 Juli 2025, kemarin.
Dalam rapat tersebut, pemerintah daerah bersama para pelaku usaha SPBU membedah sejumlah kemungkinan penyebab antrean yang makin mengular.
BACA JUGA:Harapan ke Tanah Suci Pupus, 13 Warga Tanjung Agung Palik Diduga Jadi Korban Travel Umroh Bodong
BACA JUGA:Sopir DLHK Dituding Pungli, DPRD Desak Pembenahan Jalur Angkut Sampah
Salah satunya adalah indikasi kuat adanya praktik penyalahgunaan distribusi BBM bersubsidi.
Manajer SPBU Datar Ruyung, Idris, menyampaikan keheranannya atas tingginya volume pembelian BBM oleh sejumlah kendaraan yang terus datang setiap hari, meski sudah memenuhi kuota maksimum.
“Maka kami menyampaikan dalam rapat tadi, silakan pemerintah daerah nantinya yang menganalisa. Karena, jika memang mereka membeli per hari, kami tidak bisa melarang selagi memiliki barcode,” terangnya.
Idris juga menegaskan bahwa keterlambatan distribusi BBM ke SPBU-nya memang terjadi, namun bukan alasan utama kekacauan distribusi.
BACA JUGA:8 Tersangka Narkoba Diciduk, SPBU Jadi Lokasi Transaksi Sabu
“Namun keterlambatan tersebut hanya hitungan jam, tidak sampai satu hari. Ini karena memang pengiriman masih dari Sumatera Barat dan Lubuk Linggau,” jelasnya.
Dari keterangan itu, mencuat dugaan bahwa ada praktik penimbunan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


