HONDA

Gunung Ceremai Diselimuti Kabut Mitos, Terkait Keberadaan Nyi Lingga, Juga 2 Ekor Macan Tutul di Batu Lingga

Gunung Ceremai Diselimuti Kabut Mitos, Terkait Keberadaan Nyi Lingga, Juga 2 Ekor Macan Tutul di Batu Lingga

Gunung Ceremai Diselimuti Kabut Mitos, Terkait Keberadaan Nyi Lingga, Juga 2 Ekor Macan Tutul di Batu Lingga--rakyatbengkulu.disway.id

BACA JUGA:9 Tips Menjaga Kesehatan dan 8 Jenis Makanan Penambah Imun, Agar Tidak Mudah Sakit Saat Musim Hujan

Di kota Kuningan terdapat kelompok pecinta alam Anak Kuningan Alam Rimba (AKAR) dan Gerakan Masyarakat Jawa Barat Hejo (Gema Jabar Hejo) yang dapat membantu menyediakan berbagai informasi serta pemanduan mengenai pendakian Gunung Ceremai.

Hutan-hutannya yang masih alami di Gunung Ceremai terletak di bagian atas. Di sebelah bawah, terutama di wilayah yang pada zaman dulu dikelola sebagai kawasan hutan produksi Perum Perhutani. 

BACA JUGA:Rekomendasi 9 Sekolah Kedinasan di Provinsi Jawa Barat, Lulusan SMA Sederajat Merapat

Dimana hutan-hutan tersebut telah diubah menjadi hutan pinus atau semak belukar, yang terbentuk akibat kebakaran hutan yang terjadi secara berulang-ulang dan penggembalaan. 

Kini sebagian besar hutan-hutan di bawah ketinggian tersebut diikelola dalam bentuk wanatani (agroforest) oleh masyarakat desa setempat.

BACA JUGA:Kids Cooking Class Hotel Santika, Munculkan Bakat dan Latih Kreativitas Anak

Seperti umumnya di pegunungan di Jawa, semakin seseorang mendaki ke atas Gunung Ciremai tersebut dijumpai berturut-turut tipe-tipe hutan pegunungan bawah, hutan pegunungan atas dan hutan subalpin, kemudian wilayah-wilayah terbuka tak berpohon di sekitar puncak dan kawahnya.

Secara umum, jalur-jalur pendakian Palutungan di bagian selatan Gunung Ciremai, Apuy di bagian barat, Linggasana dan Linggarjati di bagian timur berturut-turut dari bawah ke atas akan melalui lahan-lahan pemukiman.

BACA JUGA:Sinergi Bagi Negeri: Astra Motor Bengkulu Gelar Aksi Donor Darah dengan PMI

Kemudian melewati ladang dan kebun milik penduduk, hutan tanaman pinus bercampur dengan ladang garapan dalam wilayah hutan campuran (tumpang sari) dan terakhir hutan hujan pegunungan. 

Sedangkan di jalur Padabeunghar di bagian utara vegetasi itu ditambah dengan semak belukar yang berasosiasi dengan padang ilalang. 

BACA JUGA:Perkuat Tulang dan Cegah Stretch Mark, Konsumsi Agar-Agar Berbahan Gelatin, Juga Dimanfaatkan untuk Kosmetik

Pada keempat jalur pendakian tersebut, hutan hujan pegunungannya dapat dibedakan lagi atas tiga tipe yaitu terdiri dari hutan pegunungan bawah, hutan pegunungan atas dan vegetasi subalpin di sekitar kawah. 

Kecuali pada vegetasi subalpin yang diduga telah terganggu oleh kebakaran, maka hutan-hutan hujan pegunungan ini kondisinya masih relatif utuh, hijau serta menampakkan stratifikasi tajuk yang cukup jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: