Mengenal Tradisi Adat Besingal di Kabupaten Kaur, Ritual untuk Anak Perempuan yang Beranjak Dewasa
Tradisi Adat Besingal di Kabupaten Kaur, Tradisi Anak Perempuan Menjelang Beranjak Dewasa--Youtube.com/NuparmanN2WK
Pada malam harinya dilakukan pengajian untuk aqiqah.
BACA JUGA:Tradisi Memanjangkan Telinga 'Telingaan Aruu' Jadi Simbol Kecantikan Masyarakat Suku Dayak
BACA JUGA:Ini Dia 4 Tarian Tradisional Asal Indonesia yang Populer di Mata Dunia, Adakah dari Daerahmu?
Dan di pagi harinya proses tradisi Besingal ini diadakan gotong royong, memasang tenda dan memasak bersama.
Adapun pelaksanaan tradisi Besingal ini biasanya diadakan selama 2 hari.
Untuk hari pertama disebut dengan begangan atau memasak bagi ibu-ibu dan hari kedua yaitu pelaksanaan besingal.
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan untuk melaksanakan besingal yaitu daun sirih, daun sedingin, rokok daun nipah, beras, rebana, pohon tunas kelapa yang masih kecil, kunyit, baju adat, limau nipis dan juga basahan.
Kemudian setelah bahan-bahan tersebut disiapkan, tradisi besingal pun mulai dilaksanakan.
Pada pagi hari nenek sesepuh atau nenek yang melakukan ritual Besingal ini bersama anak perempuan, orang tua anak, dan para tetangga sekitar rumah.
Mereka pergi ke sungai di desa untuk memandikan anak perempuan tersebut.
Ketika memandikan anak perempuan, nenek sesepuh membacakan mantra atau doa untuk anak perempuan tersebut.
BACA JUGA:Tak Sekedar Bermain Api, Tari Pepe Pepeka Ri Makka Terinspirasi dari Kisah dan Mukjizat Nabi Ibrahim
BACA JUGA:Berawal Sebagai Bentuk Rasa Syukur, Ternyata Ini Asal Muasal Tari Piring dari Sumatera Barat
Setelah anak perempuan tersebut selesai dimandikan akan dibacakan doa dan diusap dengan air dari perasan jeruk nipis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: