HONDA

Dianggap Punah, Ini 5 Fakta Unik Ikan Purba Coelacanth yang Ditemukan Kembali di Perairan Sulawesi

Dianggap Punah, Ini 5 Fakta Unik Ikan Purba Coelacanth yang Ditemukan Kembali di Perairan Sulawesi

Dianggap Punah, Ini 5 Fakta Unik Ikan Purba Coelacanth yang Ditemukan Kembali di Perairan Sulawesi--Ist/Rakyatbengkulu.com

RAKYATBENGKULU.COM - Ikan purba Coelacanth, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Latimeria, adalah salah satu spesies ikan unik yang dianggap sebagai fosil hidup.

Ditemukan pertama kali di lepas pantai Afrika Selatan pada tahun 1938, ikan ini kembali ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia.

Berikut adalah 5 fakta menarik tentang Coelacanth yang perlu Anda ketahui:

1. Fosil Hidup

Coelacanth dianggap punah sejak sekitar 66 juta tahun lalu, berdasarkan catatan fosil.

BACA JUGA:Peluang Bisnis Kreatif dan Inovatif Shio Macan di Tahun 2025

BACA JUGA:Ramalan Terbaru Shio Kuda di Tahun 2025: Keberanian Membawa Kesuksesan di Tahun Ular Kayu

Namun, penemuan pada tahun 1938 membuktikan bahwa spesies ini masih ada.

Oleh karena itu, ikan ini sering disebut sebagai fosil hidup, yang merupakan bagian dari kelompok ikan yang telah ada selama lebih dari 400 juta tahun, jauh sebelum dinosaurus muncul.

2. Ciri Fisik yang Unik

Ikan Coelacanth memiliki sirip berbentuk seperti lengan dan kaki, yang dianggap sebagai salah satu petunjuk evolusi hewan darat.

Sirip-sirip ini memungkinkan mereka bergerak di dasar laut dengan cara yang unik. Ikan ini dapat mencapai panjang hingga 2 meter dan berat hingga 90 kg.

BACA JUGA:Ramalan Shio Ular Terbaru Tahun 2025! Peluang dan Jebakan dalam Dunia Bisnis

BACA JUGA:Oknum Camat di Rejang Lebong Dilaporkan ke Bawaslu, Diduga Terlibat Politik Praktis di Pilkada

Coelacanth juga memiliki ekor berbentuk tiga lobus dan struktur unik di tengkorak yang memungkinkan sebagian dari tengkoraknya bergerak.

3. Habitat yang Sulit Dijangkau

Coelacanth ditemukan di kedalaman laut yang sangat dalam, sekitar 150 hingga 700 meter, sehingga sulit untuk ditemukan dan dipelajari.

Di Indonesia, ikan ini ditemukan di perairan sekitar Manado, Sulawesi Utara, khususnya di Taman Nasional Laut Bunaken.

Penemuan ini menjadikan Indonesia salah satu dari sedikit tempat di dunia di mana ikan Coelacanth masih hidup.

BACA JUGA:Shio Kambing 2025: Tahun Keuangan yang Fluktuatif dan Tips Menghadapinya

BACA JUGA:Bawaslu Kota Bengkulu Siapkan Tim Cyber, Awasi Akun Penyebar Hoax Selama Pilkada

4. Kemampuan Reproduksi yang Lambat 

Ikan Coelacanth memiliki siklus hidup yang sangat lambat.

Mereka mencapai kematangan seksual pada usia 20 tahun dengan masa kehamilan yang sangat panjang, sekitar 3 tahun, salah satu yang terpanjang di dunia hewan.

Ikan ini bertelur dalam jumlah kecil dan melahirkan anak-anak yang sudah berkembang dengan baik, berbeda dengan kebanyakan ikan yang bertelur dalam jumlah besar.

5. Spesies yang Rentan 

Meskipun telah bertahan selama jutaan tahun, Coelacanth saat ini dianggap sebagai spesies yang terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Reproduksi yang lambat dan habitat yang terbatas menjadikan ikan ini rentan terhadap perubahan lingkungan dan aktivitas manusia, termasuk penangkapan ikan secara tidak sengaja.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Utara Intensifkan Patroli Malam, Cegah Geng Motor dan Kriminalitas Remaja

BACA JUGA:8 Tips Mengeringkan Pakaian Lebih Efektif Selama Musim Hujan

Penemuan Coelacanth di Sulawesi adalah langkah penting dalam dunia ilmiah, terutama dalam studi evolusi dan konservasi. Kehadirannya membuktikan bahwa spesies yang dianggap punah masih bisa bertahan di lingkungan yang sulit dijangkau manusia.

Kehadiran Ikan Coelacanth di perairan Indonesia juga menambah kebanggaan tersendiri, karena menjadikan negara ini salah satu dari sedikit tempat di dunia yang menjadi habitat ikan purba ini.

Namun, Coelacanth menghadapi tantangan besar di era modern, termasuk perburuan ilegal, polusi laut, dan kerusakan habitat.

Oleh karena itu, perlindungan terhadap spesies ini dan ekosistem laut tempat mereka hidup sangat penting untuk memastikan mereka tetap dapat bertahan di alam liar.

BACA JUGA:Polresta Bengkulu Turunkan 103 Personel ke Sekolah, Cegah Pelajar Terlibat Geng Motor

BACA JUGA:Proses Hukum 13 Pelajar Rusak Warung di Bengkulu Tengah Berlanjut, Kejari Terima SPDP

Ikan Coelacanth menjadi simbol bahwa keberagaman hayati laut masih menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan dan menekankan pentingnya menjaga ekosistem laut yang rapuh ini dari kerusakan lebih lanjut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: