HONDA

Medvedev: Tarif Baru AS Picu Krisis Perdagangan Global, Rusia Siap Balas

Medvedev: Tarif Baru AS Picu Krisis Perdagangan Global, Rusia Siap Balas

Pernyataan Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, yang menyoroti dampak negatif dari kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap ekonomi dunia.--Dok/antaranews.com

RAKYATBENGKULU.COM - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat kepada hampir seluruh negara. 

Dalam pernyataannya pada Kamis (3/4), Medvedev menilai bahwa langkah tersebut telah membawa sistem perdagangan global ke dalam kondisi yang sangat sulit.

“Dampaknya akan berskala global. Rantai perdagangan lama akan terputus, tetapi rantai perdagangan baru akan muncul. Kami akan mengenakan tarif timbal balik (reciprocal tariff) terhadap barang-barang dari AS,” kata Medvedev, sebagaimana dikutip dari akun Telegram resminya, sebagaimana dilansir ANTARANEWS.COM.

BACA JUGA:Trump Naikkan Tarif Impor, Indonesia Terkena Kenaikan 32 Persen

BACA JUGA:5.000 ASN Masih di Luar Daerah, Bupati Rachmat Wajibkan ASN Bengkulu Tengah Tinggal di Wilayah Tugas

Medvedev menegaskan bahwa dunia akan menyaksikan perubahan besar dalam pola perdagangan internasional. 

Kebijakan tarif yang diterapkan AS dinilai bisa menyebabkan gangguan jangka panjang dan mendorong negara-negara untuk mencari mitra dagang baru di luar dominasi sistem Barat.

Tak hanya itu, Medvedev juga menyoroti ketahanan ekonomi Rusia meskipun berada di bawah tekanan sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa akibat krisis Ukraina. 

Ia menyebut bahwa sanksi tersebut tidak menggoyahkan pembangunan dalam negeri Rusia.

“Ekonomi Rusia akan tumbuh sebesar 3 persen pada kuartal pertama 2025,” ujar Medvedev, menunjukkan optimisme terhadap prospek pertumbuhan ekonomi negaranya.

BACA JUGA: Dalami Dugaan Kebocoran PAD Mega Mall, Puluhan Saksi Diperiksa Penyidik

BACA JUGA:Tiga Jurus Prabowo Hadapi Gejolak Global: Hilirisasi, Mitra Dagang, dan Konsumsi Rakyat

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa Rusia tidak akan tinggal diam terhadap kebijakan perdagangan AS. 

Negara itu siap untuk mengambil langkah-langkah balasan dan menyesuaikan strategi ekonominya demi mempertahankan kedaulatan dan stabilitas nasional di tengah tekanan global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: