Petani Karet Seluma Terjepit: Harga Anjlok, Biaya Produksi Tak Terpenuhi
Petani Karet Seluma Terjepit: Harga Anjlok, Biaya Produksi Tak Terpenuhi--Foto KORANRB.ID
RAKYATBENGKULU.COM – Di tengah tingginya harga kebutuhan pokok dan mahalnya ongkos produksi pertanian, petani karet di Kabupaten Seluma justru menghadapi kenyataan pahit.
Saat ini harga jual getah karet terus melemah.
Dalam dua bulan terakhir, harga yang semula masih di kisaran Rp12 ribu per kilogram kini hanya Rp10 ribu.
Kondisi ini memperparah beban hidup petani yang menggantungkan ekonomi keluarga pada hasil sadapan harian.
Tak hanya sekadar penurunan angka, anjloknya harga karet mulai menciptakan efek domino pada kelangsungan hidup rumah tangga petani di pedesaan.
BACA JUGA:Berkas Perkara OTT Oknum LSM di Seluma Diperiksa Jaksa, Tahap II Menanti
BACA JUGA:Diduga dari Lauk Nasi Kotak Tahlilan, Polisi Uji Sisa Makanan Kasus Keracunan Massal Bengkulu
Jumardi (38), petani dari Desa Padang Pelawi, Kecamatan Sukaraja, mengungkapkan bahwa penurunan harga berlangsung cukup lama dan tanpa penjelasan yang pasti.
“Kurang lebih sudah dua bulan harga turun. Kami juga tidak tahu apa penyebab pastinya. Tapi getah yang kami hasilkan bagus, tidak kalah dengan daerah lain,” ujar Jumardi.
Menurutnya, dengan harga saat ini, para petani hanya bisa bertahan sambil menekan pengeluaran seminimal mungkin.
Harga pupuk dan biaya operasional lain tidak sebanding dengan pemasukan dari hasil panen karet.
“Tidak sesuai, Mas. Harga pupuk mahal, biaya perawatan kebun juga besar. Dengan harga Rp10 ribu per kilo, kami benar-benar kesulitan,” keluhnya.
BACA JUGA:Ternyata Sup Bisa Bantu Redakan Gejala Flu! Ini Hasil Studi Terbarunya
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


