Krisis Vaksin, Ngorok Serang 1.898 Ekor Sapi di Bengkulu
Salah satu hewan ternak yang berada di RPH Padang Serai --Foto KORANRB.ID
Pemerintah pusat baru mengalokasikan 1.200 dosis vaksin, dan seluruhnya dikirim ke Kabupaten Mukomuko, wilayah dengan tingkat kasus tertinggi di provinsi ini.
“Karenakan kabupaten Mukomuko menjadi kabupaten tertinggi terjangkit penyakit ngorok hingga diangka 1.311 ekor,” terang Sri.
Sementara itu, kabupaten lain juga mencatat lonjakan kasus meskipun skalanya masih di bawah Mukomuko.
Di Bengkulu Selatan terdapat 303 kasus, disusul Bengkulu Utara dengan 237 kasus, dan Kaur sebanyak 47 ekor sapi terinfeksi.
Keterbatasan vaksin membuat Disnakeswan Provinsi Bengkulu harus segera mencari solusi.
BACA JUGA:Pria Teluk Sepang Ditangkap Satresnarkoba Polresta Bengkulu, Simpan Ganja di Bawah Kasur dan Gudang
Salah satu langkah cepat yang ditempuh adalah mengusulkan penambahan anggaran pengadaan vaksin melalui APBD Perubahan 2025.
“Untuk mengantisipasi lonjakan kasus ngorok ini, kita usulkan ke dalam alokasi APBD Perubahan 2025 ini. Kita berharap besar agar disetujui,” pungkasnya.
Wabah ngorok kali ini menjadi peringatan keras bahwa sistem pertahanan kesehatan hewan di Bengkulu masih rentan.
Jika alokasi vaksin tidak segera ditambah dan pendistribusian merata tidak dilakukan, bukan tidak mungkin sektor peternakan akan mengalami kerugian besar dalam waktu dekat.
Peternak pun kini berada di posisi sulit, menghadapi ancaman penyakit yang bisa menyapu habis ternak mereka dalam hitungan hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


