HONDA

Keluarga Tolak Autopsi, Begini Kronologis Meninggalnya Pelajar SMA Rejang Lebong

Keluarga Tolak Autopsi, Begini Kronologis Meninggalnya Pelajar SMA Rejang Lebong

Keluarga Tolak Autopsi, Begini Kronologis Meninggalnya Pelajar SMA Rejang Lebong--Badri/rakyatbengkulu.com

CURUP,RAKYATBENGKULU.COM - Pihak keluarga dari Rivaldo (16) seorang pelajar SMA warga Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup Kabupaten Rejang Lebong menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah korban karena penyebab meninggalnya sudah diketahui.

Kronologis korban meninggal karena gantung diri bermula, Kamis 11 Januari 2024 sekira Pukul 12.15 Wib, Cik Ina (70) bersama Debri (25) warga Kelurahan Kepala Siring Kecamatan Curup mencari korban Rivaldo dikarenakan disekitaran rumah tidak kelihatan.

Kemudian saat Cik Ina mengecek kamar mandi yang letaknya berada di belakang rumah, didapati bahwa korban sudah dalam kondisi tergantung di atas palang kayu yang terletak di dalam kamar mandi.

Setelah itu, Cik Ina dan Debri memanggil keluarganya dan warga sekitar untuk membantu menurunkan korban. Kemudian korban langsung dibawa ke Klinik Caesar Kelurahan Sukaraja Kecamatan Curup Timur sekira pukul 12.50 Wib korban sampai di klinik. Dan ketika berada di klinik korban sudah dalam keadaan meninggal dunia.

BACA JUGA:Geger! Pelajar SMA Gantung Diri di Kamar Mandi

Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak saat dihubungi rakyatbengkulu.com mengatakan mendapat informasi kejadian tersebut personil piket dan identifikasi langsung menuju lokasi kejadian serta melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Tali tambang ukuran kecil bewarna biru diamankan, tinggi dari kayu ke lantai 2,45 meter sedangkan dari leher ke lantai jarak 1,5 meter dan dari kayu palang ke simpul leher 74 cm serta dari lantai ke bak mandi yang diduga untuk pijakan korban setinggi 78 cm. Dan dipastikan korban memang nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri," ungkap Kasi Humas.

Disebutkan Kasi Humas, hasil olah TKP oleh Inafis Polres Rejang Lebong tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban.

"Berdasarkan permintaan dari pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan autopsi. Jenazah korban disemayamkan di rumah duka sebelum dimakamkan sore tadi," terangnya.

BACA JUGA:2 Mahasiswa di Bengkulu Meninggal dengan Cara Gantung Diri, Kejadiannya hanya Berjarak 7 Hari

Sementara itu, dari informasi yang diterima di lapangan dan keterangan warga sekitar korban nekat mengakhiri hidupnya karena sering dimarah orangtuanya.

"Motif korban nekat mengakhiri hidupnya belum diketahui.  Namun keterangan warga dan informasi yang diterima korban sering dimarah orangtuanya," singkat Kasi Humas.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: